Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Tempat Belajar tentang Kedirgantaraan

Kompas.com - 07/07/2020, 10:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sejak awal tahun 2019 telah berdiri Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI). Pusat studi ini adalah sebuah wadah dari para pecinta Dirgantara yang memiliki dedikasi dan kepedulian bagi perkembangan dalam pembangunan Indonesia di bidang Kedirgantaraan.

Para peserta yang bergabung adalah terdiri dari para Praktisi dan Akademisi dari berbagai profesi multidisiplin yang dengan sukarela berbagi pengalaman dan pengetahuannya. Mereka terdiri para senior perorangan yang masih aktif maupun yang telah purna-tugas.

Ada sejumlah Pilot, Teknisi Penerbangan, ATC Controller, Guru Besar, Dosen, Wartawan, Penulis dan banyak lainnya.

Kegiatan yang dilakukan, dimulai dengan diskusi kedirgantaraan dalam format pertemuan bulanan di Ruang Perpustakaan Nasional, jalan Merdeka Selatan Jakarta dan berlanjut pada bulan kedua.

Pada bulan ketiga dan selanjutnya berpindah-pindah tempat antara lain di Fakultas Hukum Unika Atmajaya, Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan beberapa tempat lainnya.

Seperti juga yang dialami semua pihak pada saat pandemic Covid-19, maka pertemuan bulanan PSAPI tidak lagi dapat berlangsung secara fisik dan sejak Juli 2020 pertemuan bulanan diselenggarakan secara virtual.

Materi dan atau topik diskusi adalah berupa ide-ide baru di bidang kedirgantaraan dan juga membahas top-hot issue yang berkembang berkait dengan penerbangan dan keudaraan pada umumnya.

Pembicaraan tentang Aviasi, misalnya, dipastikan akan banyak juga bersinggungan dengan masalah-masalah pertahanan keamanan negara.

Pembicaraan dan diskusi menjadi sangat menarik karena mekanisme pembahasan benar-benar dikupas oleh mereka yang kompeten dan ahli di bidangnya namun tetap berada dalam format yang tidak terlalu teknis agar dapat dipahami oleh orang awam, masyarakat pecinta dirgantara.

Tentu saja tujuannya adalah berbagi kepada mayarakat luas tentang pengetahuan dan ilmu yang mereka kuasai.

Pada topik tertentu yang dianggap penting, pembahasan akan sedikit "go to detail" secara teknikal dan khusus diformulasikan dalam bentuk saran dan rekomendasi kepada para pengambil keputusan di tingkat strategis.

Dengan demikian maka hasil diskusi dan pembahasan akan berujud bulletin atau jurnal yang siap didistribusikan kepada masyarakat awam sebagai penambah pengetahuan tentang kedirgantaraan dalam kerangka pengembangan minat dirgantara.

Pada sisi yang bersamaan khusus untuk masalah-masalah penting akan dibuat dalam bentuk masukan kepada pemerintah dalam mendukung kebijakan yang akan dikeluarkan dalam bidang kedirgantaraan.

Khusus dalam persoalan yang dianggap penting untuk diketahui masyarakat luas, maka beberapa hasil diskusi dan pembahasan akan dituangkan dalam wujud naskah artikel yang dikirim kepada berbagai media.

Para peserta dari PSAPI juga kerap diminta sebagai nara sumber pada berbagai seminar dan wawancara di Radio dan Televisi serta media soaial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Tren
Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Tren
100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

Tren
5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

Tren
Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

Tren
Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Tren
10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

Tren
Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com