Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Benarkah Petugas Rapid Test Jarang Ganti Sarung Tangan dan Berisiko Tularkan Covid-19?

Kompas.com - 05/06/2020, 16:59 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan dengan narasi risiko penularan virus corona jenis baru penyebab Covid-19 karena petugas rapid test tidak mengganti sarung tangan saat bertugas beredar di grup percakapan Whatsapp dan media sosial baik Twitter maupun Instagram.

Dari narasi yang diunggah itu, disebut bahwa potensi penularan terjadi karena petugas melakukan pemeriksaan terhadap banyak orang dan mengenakan sarung tangan yang sama tanpa diganti.

Ada yang perlu diluruskan dari informasi ini. Petugas rapid test mengikuti standar prosedur yang telah ditetapkan sehingga aman bagi mereka yang menjalani tes.

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, informasi tersebut salah satunya diunggah oleh akun Facebook Satriyo Dimulyo pada Sabtu (30/5/2020) pukul 18.55 WIB.

Berikut narasi unggahan tersebut:

"Mohon menjadi perhatian bagi diri kita sendiri maupun untuk keluarga dan kolega anda/panjenengan semua.

Bila tiba-tiba anda/panjenengan terjebak dalam operasi rapid tes dadakan/ujug ujug datang petugas yang mengharuskan mengikuti rapid tes, maka yang perlu diperhatikan adalah *sarung tangan petugas*, kalau sarung tangan yang dipakai hanya itu-itu saja (satu) yang dipakai, tanpa di ganti ganti, dimana setelah petugas itu pegang orang/pasien yang di rapid tes, kemudian tanpa ganti sarung tangan petugas lalu memegang anda/panjenengan, maka disinilah letak rawannya penularan virus nya, karena kita ngga tau dan petugas pun ngga tau, apakah orang yang dipegang sebelum kita tadi, orang tersebut positif/reaktif atau negatif..
Jadi penularan bukan karena kita berada ditempat umum saja, akan tetapi saat rapid tes dilakukan massal atau perkelompok, kalau petugas *sarung tangannya hanya yang dipakai saja tanpa diganti ganti*, maka silahkan anda berhak untuk *menolak* nya demi keselamatan kesehatan anda/panjenengan sendiri." 

Unggahan dengan narasi yang sama juga dibagikan oleh sejumlah pengguna Facebook yang lain. Salah satunya dalam tangkapan layar di bawah ini:

Tangkapan layar informasi yang dibagikan warganet tentang sarung tangan petugas rapid test.Facebook Tangkapan layar informasi yang dibagikan warganet tentang sarung tangan petugas rapid test.

Sementara itu, di media sosial Twitter, beberapa warganet menanyakan soal potensi penularan virus corona jika petugas rapid test tak mengganti sarung tangannya saat memeriksa pasien.

Pertanyaan yang hampir sama juga disampaikan beberapa warganet lainnya. 

Bagaimana penjelasannya? Benarkah petugas rapid test yang jarang mengganti sarung tangan berpotensi menularkan virus corona?

Konfirmasi Kompas.com

Wakil Direktur Pendidikan dan Diklit sekaligus Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, Solo, Jawa Tengah, dr Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, PhD, menjelaskan penggunaan sarung tangan oleh petugas medis.

Ia mengatakan, penggantian sarung tangan selalu dilakukan. Namun, ketika petugas medis harus menangani sejumlah pasien atau orang yang dalam jumlah banyak, tidak efisien jika langsung ganti sarung tangan.

"Kalau satu pasien dengan pasien lain jedanya cukup panjang, kami istirahat dulu, kami lepas sarung tangan dan kita cuci tangan," ujar Tonang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/6/2020).

"Tapi begitu ada lagi pasien baru ya ganti sarung tangan. Tapi kalau harus ambil pasien yang berurutan banyak, maka tidak efisien kalau mengganti sarung tangan," lanjut dia.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com