Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian Covid-19 Melonjak, Swedia Akui Kesalahan Strategi Pandemi

Kompas.com - 03/06/2020, 17:00 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Swedia yang sebelumnya disebut-sebut melakukan kebijakan herd immunity, sepertinya mulai menyesali strategi tersebut.

Terlebih dengan melihat jumlah kasus dan korban meninggal di negara tersebut, dibandingkan dengan negara tetangganya.

Swedia, seperti dikutip dari worldometers mencatatkan 38.589 kasus infeksi dengan korban meninggal 4.468 orang.

"Terlalu banyak yang meninggal terlalu cepat, dan Swedia seharusnya berbuat lebih banyak untuk menghentikan penyebaran virus corona pada tahap awal," kata ahli epidemiologi negara Anders Tegnell kepada radio publik Swedia pada hari Rabu (3/6/2020) pagi.

Baca juga: Melihat Swedia dalam Penanganan Kasus Virus Corona

Mengakui kesalahan

Tegnell menjadi salah satu epidemiologi yang memberikan masukan bagi pemerintah Swedia tentang kebijakan yang diambil untuk mengatasi pandemi corona.

"Jika kita menghadapi penyakit yang sama lagi, tahu persis apa yang kita ketahui tentang hari ini, saya pikir kita akan memutuskan untuk melakukan sesuatu di antara apa yang dilakukan oleh seluruh dunia," Tegnell.

Swedia, tidak seperti negara sekitarnya tidak memberlakukan kebijakan penguncian yang ketat untuk mencegah penyebaran.

Sehingga kasus yang terjadi di negara itu cukup tinggi dibandingkan negara Skandinavia lainnya.

Denmark misalnya, mencatat 11.734 kasus dengan 580 korban meninggal, Finlandia 6.887 kasus dan 320 meninggal, Norwegia 8.455 kasus dan 237 meninggal dan Islandia 1.806 kasus dengan hanya 10 korban meninggal.

Frode Forland, direktur spesialis penyakit menular dan kesehatan global di Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia, bulan lalu menuduh Swedia terlalu terikat dengan rencana yang telah ditetapkan jauh sebelum pandemi itu meletus, dan gagal beradaptasi dengan informasi baru.

"Kami melihat ada beberapa hal di sana yang berbeda dalam epidemi ini dari pandemi influenza normal: Itu jauh lebih menular, dan itu jauh lebih serius kematiannya mungkin lima kali lebih tinggi, dan daya menularnya mungkin tiga kali lebih tinggi," kata Forland kepada The Local.

Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Swedia Tidak Terapkan Lockdown

Tidak melakukan kuncian ketat

Sepanjang pandemi, Swedia telah mengadopsi pendekatan yang lebih lunak daripada banyak negara tetangganya di Eropa.

Virus corona di Swedia berdampak pada perawatan lansia Swedia dengan sangat cepat. Sekitar setengah dari seluruh 70-an yang meninggal karena virus tinggal di rumah perawatan.

Sementara sekitar seperempat sisanya menerima perawatan di rumah, menurut Dewan Kesehatan dan Kesejahteraan Nasional

Tegnell dan rekan-rekannya di Badan Kesehatan Umum Swedia secara konsisten berpendapat bahwa strategi mereka yaitu hanya menyarankan mencuci tangan dan memakai masker, daripada penguncian penuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa '1.000 Persen' dan Umrah Tiap Saat

Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa "1.000 Persen" dan Umrah Tiap Saat

Tren
Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Tren
Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Tren
Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com