Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ABK Indonesia di Kapal China Minum Air Laut, Apa Dampaknya bagi Tubuh?

Kompas.com - 09/05/2020, 15:17 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, media sosial sempat ramai dengan sebuah video yang memperlihatkan jenazah Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal China dilarung ke laut.

Video tersebut dipublikasikan oleh media Korea Selatan, yaitu stasiun MBC, yang kemudian diulas oleh YouTuber Jang Hansol di kanalnya, Korea Reomit, Rabu (6/5/2020) waktu setempat.

Dalam tayangan itu, salah satu pelaut bersaksi bahwa mereka bekerja sehari selama 18 jam, dimana ia mengaku pernah berdiri selama 30 jam. Selain itu, para kru Indonesia disebut diminta untuk minum air laut

Kru kapal tersebut mengungkapkan bahwa ia merasa pusing karena tidak terbiasa meminum air laut. Pelaut yang bersaksi mengaku seperti ada dahak yang keluar dari tenggorokan.

Bagaimana sebenarnya efek meminum air laut bagi tubuh?

Baca juga: Periksa ABK di Kapal China, Penyidik Polri Tak Tunggu Karantina 14 Hari Selesai

Dampak minum air laut bagi manusia

Melansir laman National Ocean Service, memimum air laut dapat mematikan bagi manusia.

Air laut mengandung garam. Saat manusia meminum air laut, sel-sel akan menyerap air dan garam tersebut. 

Penyerapan atau konsumsi garam dengan jumlah kecil memang aman bagi tubuh manusia. Namun, kandungan garam dalam air laut jauh lebih tinggi daripada kapasitas yang dapat diproses oleh tubuh manusia.

Selain itu, saat seseorang mengonsumsi garam yang ada dalam sehari-hari, biasanya dikonsumsi juga cairan yang membantu melarutkannya dan menjaganya tetap pada tingkat yang sehat.

Sel-sel hidup bergantung pada natrium klorida (garam) untuk menjaga keseimbangan dan reaksi tubuh. Namun, terlalu banyak natrium dapat menjadi mematikan:

Baca juga: Sifat Kimia dan Fisik Air Laut

1. Gagal ginjal 

Ginjal memiliki fungsi untuk menyaring kelebihan bahan kimia yang ada di dalam darah. 

Saat seseorang mengonsumsi kandungan garam yang lebih banyak pada air laut, akan terjadi peningkatan jumlah garam pada ginjal yang menyaring darah tersebut.

Karena itu, untuk menghilangkan seluruh kelebihan garam yang diserap selama meminum air laut, dilakukan pembuangan dengan bantuan sejumlah besar air. 

Air dan garam pun disaring dan dibuang melalui urin. Saat konsumsi air laut dilakukan, kelebihan air pun akan terjadi di ginjal sehingga ginjal dapat menjadi rusak. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com