KOMPAS.com - Harga minyak mentah berjangka AS minus atau anjlok di bawah 0 dollar AS per barel pada Senin (20/4/2020).
Melansir Reuters, Selasa (21/4/2020), kontrak untuk minyak mentah West Texas Intermediate atau WTI pada Senin (20/4/2020) anjlok sebesar 300 persen dari 17,85 dollar AS per barel menjadi -37,63 dollar AS per barel.
Minusnya harga minyak dunia untuk pertama kalinya terjadi dalam sejarah menjadi tanda yang meresahkan lantaran kelebihan pasokan energi global yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kelebihan pasokan minyak dunia terjadi lantaran minimnya permintaan ketika ada wabah virus corona yang membatasi aktivitas ekonomi global.
Lantas, apa artinya harga minyak dunia negatif dan dampaknya bagi kehidupan masyarakat?
Baca juga: Harga Minyak Dunia Minus, Bagaimana Bisa?
Harga minyak mentah per barel bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti pasokan, permintaan, dan kualitas. Pasokan bahan bakar telah jauh di atas permintaan sejak virus corona memaksa miliaran orang untuk berhenti bepergian.
Karena kelebihan pasokan, tangki penyimpanan untuk minyak jenis WTI menjadi sangat penuh sehingga sulit untuk menemukan ruang kosong.
Administrasi Informasi Energi AS mengatakan pekan lalu bahwa penyimpanan di Cushing, Oklahoma, jantung dari jaringan pipa AS, telah terpakai sebesar 72 persen dari total kapasitas pada 10 April 2020.
Baca juga: Sempat Minus, Harga Minyak Mentah Kembali Naik
"Tidak ada penyimpanan yang tersedia lagi sehingga harga komoditas secara efektif tidak berharga," kata Bob Yawger, Direktur Berjangka di Mizuho di New York.
Sehingga, ketika harga minyak mentah minus satu dollar AS maka, konsumen dibayar sebanyak satu dollar AS jika ingin membeli minyak dari lokasi tersebut.
Selain itu, penurunan harga sebagian karena cara minyak diperdagangkan. Kontrak berjangka adalah untuk 1.000 barel minyak mentah, dikirim ke Cushing, di mana perusahaan energi memiliki tangki penyimpanan dengan kapasitas sekitar 76 juta barel.
Baca juga: Imbas Harga Minyak Minus, Harga Emas Antam Naik Rp 7.000
Setiap kontrak diperdagangkan selama sebulan, dengan kontrak Mei akan berakhir pada hari Selasa.
Investor yang memegang kontrak Mei tidak ingin melakukan pengiriman minyak dan membayar biaya penyimpanan, dan pada akhirnya harus membayar orang untuk mengeluarkan minyak dari tangan mereka.
Sementara, untuk kontrak Juni, dengan pengiriman sebulan lagi, masih diperdagangkan di atas 20 dollar AS per barel. Tetapi jatuhnya harga minyak menunjukkan bahwa sebagian besar ruang penyimpanan telah penuh.
Baca juga: Harga Minyak Minus, Bagaimana IHSG Hari Ini?
Jatuhnya harga minyak mentah berjangka tidak berarti akan ada penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) secara signfikan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), kata Tom Kloza, seorang analis veteran di Layanan Informasi Harga Minyak.