KOMPAS.com – Kasus virus corona pertama kali dilaporkan terdeteksi di Wuhan, China, pada 31 Desember 2019.
Kini, setelah lebih dari 100 hari, virus corona jenis baru penyebab Covid-19 tersebut telah menyebar ke hampir seluruh negara di dunia.
Pada Rabu (15/4/2020), kasus infeksi virus corona memasuki angka 2 juta.
Hingga hari ini, Kamis (16/4/2020) pagi, melansir data Worldometers, kasus Covid-19 tercatat 2.081.733 kasus.
Kasus infeksi virus corona dilaporkan menyentuh angka 1 juta kasus pada 3 April 2020.
Hampir dua pekan kemudian, sekitar 12 hari, kasus menjadi naik 2 kali lipat. Terjadi penambahan kasus yang signifikan, lebih dari 1 juta kasus.
Berikut perkembangan data kasus virus corona pada 3 April 2020 dan 16 April 2020:
Melihat perkembangan kasus Covid-19, WHO telah mengingatkan negara-negara yang memberlakukan kuncian untuk tak terburu-buru melakukan pelonggaran atau mengakhiri lockdown.
Mengutip pemberitaan Kompas.com, Sabtu (11/4/2020), Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengingatkan bahwa Covid-19 bisa "bangkit mengerikan" jika lockdown dicabut terlalu cepat.
Ia menekankan, setiap negara harus berhati-hati jika ingin mencabut aturan penguncian.
Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 16 April: Lebih dari 2 Juta Orang Terinfeksi, 509.557 Sembuh
Amerika Serikat mencatatkan kenaikan kasus infeksi virus corona yang cukup signifikasi. Awal April lalu, AS melaporkan 243.970 kasus dan angka kematian 5.883 orang.
Data terakhir, kasus di AS mencapai 644.025 dengan 28.517 orang meninggal dunia.
Dengan angka ini, lebih dari 30 persen kasus Covid-19 berada di AS. New York merupakan kota di AS dengan angka kasus tertinggi.
Selain New York, kota yang juga memiliki jumlah kasus banyak adalah New Jersey.
Adapun Kota Washington yang lebih awal mendeteksi wabah, saat ini terlihat telah mampu menekan kasus.
Salah satunya di tandai dengan dikembalikannya tempat tidur darurat milik rumah sakit angkatan darat yang sebelumnya digunakan untuk persiapan apabila kasus memuncak.
Sementara itu, selain AS negara yang juga mencatatkan kasus Covid-19 cukup tinggi adalah Italia dan Spanyol.
Kasus di Italia kini berjumlah 165.155 dengan 21.645 orang meninggal dunia.
Adapun, Spanyol mencatatkan 180.659 kasus dan 18.812 orang meninggal dunia.
Baca juga: 5 Negara dengan Kasus Corona Terbanyak, AS Tertinggi dengan 600 Ribu Kasus
Eropa
Jika dilihat secara keseluruhan, total kasus di Benua Eropa paling tinggi di antara benua lainnya yaitu 970.757 kasus, denganangka kematian 88.319 orang, dan 257.966 orang sembuh.
Negara dengan angka kasus tinggi di Eropa tersebar di Spanyol, Italia, Perancis, Jerman dan Inggris.
Pada 27 Maret 2020, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dikonfirmasi positif terjangkit Covid-19.
Ia sempat menjalani isolasi mandiri di rumah selama 10 hari. Pada 5 April 2020, Boris menjalani peawatan di rumah sakit dan masuk ruang ICU pada 6 April 2020.
Sepekan menjalani perawatan, Boris akhirnya keluar rumah sakit dan melanjutkan perawatan di rumah.
Sementara itu, kasus di Italia menunjukkan tren penurunan sejak 12 April 2020.
WHO mengapresiasi positif tren penurunan di sejumlah negara Eropa.
Spanyol dan Italia bersiap melonggarkan sejumlah larangan dengan tetap menerapkan lockdown.
Baca juga: Studi Genom Tunjukkan Kasus Virus Corona di New York dari Eropa