Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuti Lebaran Digeser Akhir Tahun, Ahli: Beban Transportasi Akan Besar Sekali

Kompas.com - 12/04/2020, 16:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terkait adanya pandemi Covid-19, pemerintah secara resmi menggeser jadwal cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 2020 menjadi di akhir tahun.

Cuti bersama Lebaran yang semula jatuh pada 26-29 Mei 2020, akan dipindah ke 28-31 Desember 2020.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, berdasarkan hasil rapat yang digelar 9 April lalu.

Kepadatan arus

Keputusan ini tentu menimbulkan sejumlah dampak, salah satunya kemungkinan terkait kepadatan arus lalu lintas yang mungkin saja terjadi, karena waktunya berdekatan dengan Hari Raya Natal dan perayaan tahun baru 2021.

Peneliti dari Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Ir. Dewanti MS menyebut kemungkina akan terjadi beban transportasi yang begitu besar apabila adanya libur yang berdekatan.

"Berarti akhir tahun nanti ada 3 event penting dalam waktu berdekatan: Natal, tahun baru, dan Idul Fitri. Beban transportasi akan besar sekali," kata dia saat dihubungi Minggu (12/4/2020).

Baca juga: INFOGRAFIK: Jadwal Libur dan Cuti Bersama 2020

Selain beban transportasi yang jauh lebih berat dari beban pada arus mudik biasanya, Dewanti mengkhawatirkan ketercukupan sarana-prasarana transportasi juga sumber daya manusia yang menjalankannya.

"Yang saya khawatirkan apakah sarana-prasarana transportasi dan SDM yang mengatur cukup atau tidak," sebut Dewanti.

Pihaknya menilai, sarana-prasarana juga SDM yang dimiliki Indonesia masih bisa menangani lonjakan arus mudik baik Lebaran, maupun Natal dan tahun baru.

Namun, menurutnya belum diketahui apakah kondisi alat transportasi dan SDM mencukupi apabila 2 arus besar perpindahan masyarakat itu terjadi dalam waktu hampir bersamaan.

"Kalau hanya Idul Fitri atau Nataru saja, SDM bisa digilir atau bergantian. Belum bicara sarana-prasarana transportasinya," ujarnya.

Ditanyakan mengenai kemungkinan akan banyaknya volume kendaraan yang tidak sebanding dengan panjang jalan yang ada, kondis tersebut bisa terjadi. Meskipun saat ini sudah ada jalan tol di sepanjang pulau Jawa.

"Meski sudah ada tol tapi kemacetan masih banyak ditemui, seperti di exit tol saat mudik. Apa lagi jika nanti mudiknya didobel seperti akhir tahun nanti," ungkapnya. 

Untuk Idul Fitri 2020 di akhir bulan Mei, Pemerintah memang mengimbau masyarakat untuk tidak mudik atau pulang ke kampung halaman sebagai upaya menahan penyebaran virus corona ke daerah-daerah.

Baca juga: Dilema Mudik Lebaran di Tengah Pandemi Corona

Jumlah pemudik 2019

Dari data Kementerian Perhubungan RI jumlah total penumpang selama mudik Lebaran 2019 tercatat sebanyak 11.531.775 orang.

Dengan rincian, pemudik yang menggunakan bus jumlahnya 2.196.341 orang, melalui jalur penyeberangan, mencapai 2.662.142 orang, dan melalui jalur laut sebanyak 735.213 orang.

Sedangkan pemudik melalui transportasi udara tahun 2019 mencapai 2.346.464 orang dan jumlah pemudik yang menggunakan kereta api tahun 2019 3.591.615 orang.

Baca juga: Jalani Isolasi di Masa Wabah Corona, Waspada dan Kenali Gejala Demam Kabin

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com