Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran Corona, PT Pertamina Aktifkan Layanan Pesan Antar

Kompas.com - 12/04/2020, 18:15 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) memberikan fasilitas pelayanan pesan antar produk yang dapat dinikmati masyarakat di sejumlah daerah.

Layanan ini diberikan sebagai salah satu dukungan terhadap pemerintah dalam menekan penyebaran virus corona.

Terlebih anjuran pemerintah bahwa masyarakat diminta melakukan physical distancing dengan berdiam di rumah dan mengurangi kegiatan di luar rumah. 

Baca juga: Loker BUMN, Berikut Informasi Rekrutmen PT Bio Farma

VP Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan, program pesan antar berlaku di sejumlah daerah di Indonesia.

"Ini berlaku untuk hampir semua daerah di Indonesia," kata Fajriyah saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/4/2020).

Dia menambahkan, layanan Pertamina Delivery Service dapat diakses melalui panggilan ke nomor 135 atau via WhatsApp dengan nomor 08111350135.

Pemesanan sebelum pukul 17.00 WIB akan dikirim dihari yang sama. Sementara, untuk waktu pengiriman dilakukan pukul 08.00-20.00 WIB.

Meski begitu, masing-masing unit pemasaran tidak mengimplementasikan program ini secara sama, melainkan mereka mempunyai program sendiri-sendiri.

 

Baca juga: [HOAKS] Link Pemerintah Berikan Internet Gratis

MOR III

Secara terpisah, Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami menyampaikan, permintaan LPG baik subsidi dan non subsidi di wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat pada periode Januari 2020 hingga minggu kedua Maret masih relatif stabil.

Untuk periode Januari 2020 hingga 15 Maret 2020, pembelian LPG NPSO (non-subsidi) bagi sektor ritel yang terdiri dari LPG Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg dan LPG tabung biru 12 kg naik rata-rata 3 persen dibandingkan konsumsi periode yang sama tahun 2019 atau total sekitar 41 ribu metric ton (MT).

Sementara itu, kebutuhan LPG subsidi 3kg untuk wilayah MOR III pada periode yang sama cukup stabil atau sama seperti tahun 2019 sekitar 410 ribu MT.

Dewi menambahkan, pihaknya terus memantau dan memastikan kecukupan pasokan LPG untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pihaknya mengungkapkan bahwa layanan pemesanan LPG non-subsidi melalui call center 135 pada bulan Maret mengalami kenaikan sebesar 64 persen dibandingkan Februari 2020. Yaitu, dari 159 pemesanan menjadi 261 pemesanan selama sebulan.

Dewi menjelaskan, layanan call center 135 merupakan layanan antar produk pertamina, di mana masyarakat cukup menyebutkan produk yang diminati dan alamat antar.

Kemudian, produk akan diantar dari pangkalan atau agen LPG terdekat, dengan harga Rp 70.000 untuk Bright Gas 5,5 kg dan Rp 145.000 untuk Bright Gas 12 kilogram.

Biaya pengantaran sebesar Rp 15.000 per tabung.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Kartu Prakerja, dari Pendaftaran hingga Bentuk Program

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com