Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ular Kobra Tiba-tiba Muncul di Mana-mana?

Kompas.com - 09/12/2019, 16:47 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – "Teror" ular kobra tengah terjadi di sejumlah daerah. Ular kobra yang jumlahnya bahkan ada yang mencapai puluhan, membuat warga resah.

Seperti yang terjadi di Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Akibat adanya anakan kobra di lingkungannya, satu keluarga terpaksa mengungsi.

Di Jember, puluhan anakan kobra juga meneror warga Sukorambi, Jawa Timur pada Jumat (6/12/2019).

Tak hanya di Jember, warga Ciracas, Jakarta Timur, juga dihebohkan dengan keberadaan ular kobra.

Akan tetapi, ular tersebut tak juga ditemukan meski sudah 5 jam dicari.

Mengapa tiba-tiba ada ular kobra di mana-mana?

Baca juga: Teror Kobra di Sejumlah Daerah, Ini Cara agar Ular Tak Masuk Rumah

Peneliti Herpetologi Lembaga Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Amir Hamidy, memberikan penjelasan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/12/2019).

Herpetologi merupakan ilmu yg mempelajari reptil dan amfibi.

Amir mengatakan, Pulau Jawa dengan tanahnya yang subur adalah habitat asli ular kobra.

“Habitatnya persawahan, sekitar perumahan termasuk perbatasan-perbatasan hutan yang sudah terbuka. Bukan hutan primer,” kata dia.

Saat memasuki musim penghujan seperti saat ini, Amir mengatakan, menjadi musim ideal bagi menetasnya telur-telur kobra.

“Karena kan ini musimnya. Jadi memang musim ular menetas ini di awal musim penghujan,” kata dia.

“Wajar kalau seperti itu, tahun sebelumnya juga ada,” lanjut Amir.

Induk kobra bertelur 12-20 butir

Munculnya banyak ular kobra salah satunya karena induk kobra saat bertelur bisa mencapai 12-20 butir telur.

Telur-telur tersebut akan menetas dalam rentang waktu 3-4 bulan. Telur kobra juga tidak diletakkan di sarang layaknya telur ayam.

Baca juga: Teror Ular Kobra Masuk Permukiman di Sejumlah Daerah, Ahli Sebut Wajar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com