Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguak Laporan Penelitian Telur dengan Kandungan Dioksin Tinggi...

Kompas.com - 19/11/2019, 16:52 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah media internasional menyoroti kandungan polutan berbahaya pada telur dan tahu yang diproduksi di dua wilayah di Jawa Timur.

Pemberitaan-pemberitaan tersebut bersumber dari laporan yang diterbitkan oleh International Pollutants Elimination Network (IPEN), yang bekerja sama dengan lembaga lain seperti NEXUS3 Foundation, Ecoton, dan Arnika.

Dalam laporan berjudul Plastic Waste Poisons Indonesia's Food Chain atau Limbah Plastik Meracuni Rantai Makanan Indonesia tersebut, IPEN menyoroti kandungan dioksin tinggi yang dihasilkan oleh telur-telur ayam di dua lokasi yakni Desa Bangun dan Tropodo, Jawa Timur.

"Studi ini mengungkapkan kondisi di belakang layar, bagaimana sampah plastik membawa bahan kimia beracun ke dalam rantai makanan," ujar penulis laporan Jindrich Petrlik dari Arnika Association.

Baca juga: Pabrik Tahu Gunakan Sampah Plastik sebagai Bahan Bakar, Ini Rekomendasi IPEN

Pengambilan sampel

Penelitian tersebut mengambil sampel dari telur ayam buras yang dilepas dari kandang.

Selain itu, telur-telur tersebut diambil dari area yang berdekatan dengan tempat pembakaran plastik dan pembuangan sampah di Desa Bangun dan Tropodo. 

Kedua desa ini merupakan lokasi yang terdampak dari aktivitas pembuangan sampah plastik. 

Sampah-sampah plastik berkualitas rendah baik berasal dari impor dan hasil pembuangan dalam negeri, berakhir di penimbunan terbuka, pabrik tahu, pabrik kapur, atau tempat-tempat di mana masyarakat membakar plastik sebagai bahan bakar.

Menurut data UN Comtrade, pada 2018, volume sampah plastik yang diimpor oleh Indonesia meningkat dua kali lipat menjadi 320.000 ton dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, timbunan plastik ini bukan hanya bersumber dari luar negeri namun juga dari dalam negeri.

Setiap tahunnya, Indonesia menghasilkan 9 juta ton sampah plastik. 

Laporan tersebut menyebutkan, ayam buras atau ayam yang dipelihara dengan cara tidak dikandang mengonsumsi makanan dari tanah dan debu-debu di sekitarnya.

Hal ini kemudian menjadikan ayam sebagai sampel aktif dari kimia-kimia di dalam tanah, kemudian dianalisa.

Baca juga: Partikel Sisa Sampah Plastik Ditemukan pada Telur Ayam di Jawa Timur

Kandungan zat berbahaya pada telur dan tahu

Selanjutnya, telur ayam kampung digunakan untuk mengungkap dan mengukur polutan organik yang persisten atau persistent organic pollutants (POPs).

Selain itu, sebagian besar zat kimia tersebut merupakan POPs.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com