KOMPAS.com - Menjelang Hari Raya Nyepi, umat Hindu melakukan serangkaian upacara, salah satunya Melasti.
Melasti adalah upacara penyucian diri dalam agama Hindu yang dilaksanakan tiga hari sebelum Hari Raya Nyepi.
Upacara ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali, dalam rangkaian Hari Raya Nyepi, tepatnya sebelum Tapa Brata Penyepian.
Makna upacara Melasti adalah sebagai proses pembersihan diri lahir batin manusia, alam, dan Pralingga atau alat-alat persembahyangan agar dapat suci kembali sebelum merayakan Nyepi.
Baca juga: Ngaben, Upacara Pembakaran Jenazah Umat Hindu di Bali
Upacara Melasti juga sering disebut Melis atau Mekiyis. Rangkaian upacara Melasti dilakukan di pura yang berdekatan dengan sumber air kehidupan (tirta amertha), seperti laut, danau, atau sungai.
Melansir padangsambian.denpasarkota.go.id, Melasti mengandung makna mendalam, yakni "nganyudang malaning gumi ngamet tirta amerta", yang berarti menghanyutkan atau membuang segala kotoran menggunakan air kehidupan.
Kotoran yang dimaksud adalah segala dosa, baik dalam diri manusia (wan alit) maupun yang ada di dunia (wan agung).
Segala dosa tersebut dihanyutkan lewat perantara tirta amertha, yang dianggap sebagai sumber kesucian yang melambangkan Dewa Ruci.
Mengutip buleleng.bulelengkab.go.id, ada lima tujuan dari Melasti dalam Lontar Sunarigama dan Sanghyang Aji Swamandala, di antaranya:
Dalam Babad Bali, Melasti juga bertujuan untuk melebur segala macam kekotoran pikiran, perkataan dan perbuatan, serta memperoleh air suci (angemet tirta amerta) untuk kehidupan, yang pelaksanaannya dapat dilakukan di laut, danau, dan mata air yang disucikan.
Baca juga: Upacara-upacara dalam Agama Hindu
Dikutip kebudayaan.kemdikbud.go.id, sebelum melaksanakan ritual Melasti, umat Hindu melakukan persembahyangan yang dipimpin oleh seorang Romo dan Pinandita.
Romo dan Pinandita memimpin doa dan membacakan kitab yang akan didengar oleh seluruh umat Hindu.
Ibadah ini cukup dilaksanakan dalam satu kali gelombang peribadahan. Setelah itu, mereka menuju laut dengan membawa berbagai perlengkapan suci dan sesajen untuk melaksanakan ritual Melasti.
Setelah sampai di laut, pemimpin ritual akan melarung sesaji berupa hewan ternak (ayam dan bebek), serta bunga yang diletakkan di atas anyaman pandan sembari membacakan doa-doa.
Kemudian para Pinandita akan mengambil air laut yang akan digunakan untuk menyucikan umat Hindu dan aneka benda sakral milik Pura (Pralingga atau Pratima Ida Bhatara dan segala perlengkapannya).
Benda-benda suci ini diarak mengelilingi desa, untuk menyucikan setiap sudut desa, kemudian dibawa menuju laut, danau, sungai, atau mata air lain yang dianggap suci.
Dengan melakukan upacara Melasti, umat Hindu berharap diberikan kekuatan dalam melangsungkan Hari Raya Nyepi dengan pikiran yang jernih dan jiwa yang suci.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.