Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Organisasi Perti?

Kompas.com - 12/02/2024, 10:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Perti merupakan singkatan dari Persatuan Tarbiyah Islamiyah.

Perti adalah organisasi dari kelompok kaum tua Minangkabau yang secara akidah mengikatkan diri pada paham Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Sementara itu, dari sisi ibadah, mereka lebih condong mengikatkan diri pada mazhab Syafi’i.

Latar belakang berdirinya Perti

Didirikannya organisasi Perti tidak lepas dari pertumbuhan serta perkembangan madrasah-madrasah Tarbiyah Islamiyah di Minangkabau.

Kemunculan madrasah Islamiyah secara historis tidak lepas pula dari inisiatif Syekh Abbas yang menyurati Syekh Sulaiman Arrusuli pada 1926.

Dikisahkan Syekh Sulaiman Arrasuli mengajar muridnya di Surau Baru, Canduang.

Kira-kira pukul 10 pagi, sebelum pelajaran dimulai, salah seorang murid senior datang menghadap dan memberikan sepucuk surat dari Syekh Abbas, Bukit Tinggi.

Di dalam surat itu tertulis saran Syekh Abbas kepada Syekh Sulaiman Arrasuli agar beliau bersedia mengubah sistem pengajaran menjadi madrasah seperti yang dilakukan oleh kaum muda.

Syekh Sulaiman segera memberitahukan murid-muridnya mengenai maksud surat itu sekaligus meminta pendapat mereka atas saran Syekh Abbas.

Tak disangka, saran tersebut disetujui dan diterima dengan baik oleh murid-murid Syekh Sulaiman Arrasuli yang hadir dalam pengajian itu.

Dengan antusias, mereka meminta agar sang guru dapat merealisasikan saran itu sesegera mungkin.

Wacana tersebut masih berlanjut hingga malam hari di rumah sang guru.

Pertemuan itu berjalan lancar tanpa kendala yang berarti, sehingga menghasilkan kesepakatan diubahnya sistem pendidikan seperti yang telah direncanakan.

Mulanya diusulkan nama Tarbiyatuthullab untuk nama pendidikan yang baru.

Namun, nama itu seakan-akan meniru lembaga pendidikan kaum muda Sumatera Thawalib, sehingga mereka memilih menggunakan nama “Tarbiyah Islamiyah”.

Baca juga: Perkembangan Madrasah di Singapura

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com