KOMPAS.COM - Dinasti Aghlabiyah adalah salah satu dinasti Islam di Afrika yang pemerintahannya berlangsung sekitar satu abad, pada 800 Masehi hingga 900 Masehi.
Dinasti Aghlabiyah merupakan tonggak terpenting dalam sejarah peradaban Islam ketika terjadi konflik berkepanjangan antara Asia dan Eropa di bawah kepimpinan Ziyadatullah I.
Nama dinasti ini diambil dari nama Ibrahim bin Al-Aghlab, seorang perwira asal Khurasan pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah.
Ibrahim juga terkenal mahir dalam bidang administrasi serta mengatur roda pemerintahan.
Berdirinya dinasti ini bermula dari hubungan baik yang dijaga Ibrahim dengan Khalifah Abbasiyah.
Ibrahim bin Al-Aghlab merupakan amir pertama yang menjabat di Khurasan dalam militer Abbasiyah.
Baca juga: 3 Dinasti Besar Peradaban Islam
Salah satu hal yang dilakukan Ibrahim adalah membayar pajak tahunan yang besar, sehingga ia diberi kekuasan oleh khalifah.
Dia diberi hak otonomi yang besar, seperti kebijaksanaan politik, termasuk dalam menentukan penggantinya tanpa andil dari penguasa Abbasiyah.
Pemerintahan Dinasti Aghalabiyah tidak terganggu ataupun terusik oleh Dinasti Abbasiyah.
Hal itu disebabkan oleh jarak antar kedua pemerintahan yang cukup jauh, yaitu antara Afrika dengan Baghdad.
Dinasti Aghlabiyah memiliki 11 penguasa yang pernah memimpin pemerintahan, yaitu:
Pada masa Dinasti Aghlabiyah, berbagai bidang mengalami kemajuan, di antaranya dalam bidang politik, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan ekonomi.
Kemudian, ada pula kemajuan di bidang politik, yaitu perluasan wilayah.
Dinasti Aghlabiya yang mulanya hanya mempunyai satu kegubernuran, meluas hingga daratan Eropa, Sycilia, dan pulau-pulau dekatTunisia, kota pantai Italia dan Roma, serta pantai Yugoslavia.
Dalam bidang kebudayaan, terdapat pembangunan Masjid Qairawan dan 10.000 benteng pertahanan di Afrika Utara.
Baca juga: Penyebab Runtuhnya Dinasti Ayyubiyah