Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alasan Hoegeng Disebut Polisi Jujur dan Teladan

Kompas.com - 17/01/2024, 19:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.id

KOMPAS.COM - Hanya ada tiga polisi yang jujur di negeri ini: polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng.

Kalimat terkenal itu diucapkan mantan presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dalam sebuah pertemuan bertajuk "Dekonstruksi dan Revitalisasi Keindonesiaan" yang diselenggarakan di Bentara Budaya Jakarta (BBJ) pada Kamis, 31 Agustus 2006.

Hoegeng dikenal dengan kejujurannya yang luar biasa dan menjadi sosok polisi teladan karena sikap anti korupsinya.

Bukan tanpa alasan Hoegeng disebut-sebut sebagai polisi jujur dan teladan.

Berikut ini kisah keteladanan dan kejujuran Hoegeng.

Baca juga: Keibodan, Barisan Pembantu Polisi Bentukan Jepang

Tak mau dikawal

Baik di tempat kerja maupun di rumah, Hoegeng sebenarnya berhak mendapatkan pengawalan pribadi.

Namun, Hoegeng bersikeras untuk tidak menggunakan fasilitas negara tersebut. Ia menolak secara halus untuk dikawal.

Bahkan tanpa pengawalan, Hoegeng mengklaim bahwa ia masih mampu beroperasi secara efektif.

Menurut Hoegeng, tidak ada keharusan untuk mempekerjakan pengawal atau keamanan di rumahnya.

Hoegeng tetap menolak pengawalan, bahkan setelah ia dipromosikan menjadi wakil menteri/panglima angkatan kepolisian (Pangak) dan menteri/panglima (yang kemudian berubah menjadi Kapolri).

Selama hari kerja, hanya ada dua asisten resmi yang bergantian bekerja bersama Hoegeng.

Ada juga asisten staf yang memberikan bantuan kepada Hoegeng setiap hari.

Kecuali asisten resmi yang mengikutinya setiap hari, Hoegeng tidak mengizinkan seluruh staf mengenakan pakaian dinas resmi.

Asisten staf juga diminta untuk mengenakan pakaian biasa.

Baca juga: Sukitman, Polisi yang Lolos dari Tragedi G30S di Lubang Buaya

Menolak mobil dinas

Sebenarnya, Hoegeng akan diberikan dua mobil, satu mobil untuk tugas resminya sebagai menteri dan satu lagi untuk keluarganya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com