Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksara Incung, Dulunya Digunakan oleh Suku Kerinci

Kompas.com - 22/11/2023, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aksara Incung atau Surat Incung adalah jenis aksara atau tulisan Abugida yang digunakan oleh suku Kerinci.

Suku Kerinci sendiri mendiami dataran tinggi di kota Jambi.

Secara bahasa, surat berarti tulisan sementara, sedangkan incung berarti miring atau terpancung dalam bahasa Kerinci.

Maka dari itu, bentuk huruf Aksara Incung juga beraneka ragam, ada yang garis lurus, patah terpancung, dan melengkung yang ditulis miring beberapa derajat.

Biasanya, Aksara Incung digunakan untuk mendokumentasikan sejarah nenek moyang, sastra seperti prosa-prosa percintaan, perjanjian adat, dan berbagai mantra.

Baca juga: Aksara Nagari: Sejarah dan Perkembangannya

Sejarah Aksara Incung

Aksara Incung adalah turunan dari aksara Sumatera Kuno atau Aksara Pasca Pallawa.

Pada dasarnya, Aksara Incung berakar dari Aksara Brahmik yang digunakan di India.

Penamaan Aksara Incung dituliskan di dalam sebuah naskah kuno beraksara Incung, seperti naskah pusaka Rajo Sulah dari Siulak Mukai.

Kalimat pembuka dari naskah ini berbunyi, "hah basamilah mujur akung mangarang surat Incung". 

Kalimat itu menunjukkan bahwa naskah tersebut ditulis dengan Aksara Incung.

Jika ditelusuri lebih jauh, Aksara Incung diperkirakan digunakan sejak abad ke-14 hingga abad ke-15 M.

Naskah tertua yang menggunakan Aksara Incung adalah dua halaman terakhir dari Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah.

Penemuan

Penemuan Aksara Incung pertama kali dilaporkan oleh William Marsden pada abad ke-19 M.

Pada 1934, William Marsden yang bertugas di East Indian Company di Bengkulu melakukan penelitian pertamanya mengenai Aksara Incung.

Konon, Marsden mempelajarinya langsung dari seorang guru pribumi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com