KOMPAS.com - Aksara rekan adalah aksara yang terbilang sangat jarang digunakan dalam penulisan bahasa Jawa.
Bentuk aksara rekan juga berbeda dengan aksara Jawa yang biasa diketahui oleh khalayak umum.
Aksara rekan tercipta dengan memberikan sandangan yang bernama cecak telu pada aksara dasar yang bunyinya dianggap paling mendekati.
Contohnya, aksara pa ditambah cecak telu menjadi fa, ja menjadi za, dan seterusnya.
Baca juga: Sejarah Aksara Jawa
Perlu diketahui bahwa bentuk-bentuk huruf yang ada di dalam Hanacaraka tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk penulisan kata-kata dari barat.
Sebagai salah satu bentuk dari asimilasi budaya, maka dibentuklah aksara rekan yang pada perkembangannya banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab.
Adapun kegunaan aksara rekan adalah menuliskan aksara konsonan pada kata-kata asing yang masih dipertahankan seperti aslinya.
Aksara rekan berjumlah lima buah, yaitu:
Kelima aksara rekan tersebut adalah yang paling lazim dan dapat dengan mudah ditemui di internet.
Ada beberapa aturan dalam menulis aksara rekan, yaitu:
Baca juga: Aksara Sunda: Sejarah dan Jumlahnya
Sandangan adalah tanda yang dipakai sebagai pengubah bunyi di dalam tulisan Jawa.
Di dalam tulisan Jawa, aksara yang tidak mendapat sandangan diucapkan sebagai gabungan antara konsonan dan vokal a.
Di dalam aksara jawa, sandangan terbagi ke dalam tiga golongan, sebagai berikut:
Referensi: