Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Konfrontasi Indonesia-Malaysia

Kompas.com - 18/09/2023, 20:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Konfrontasi Indonesia-Malaysia adalah peristiwa perang terkait sengketa wilayah dan penolakan penggabungan wilayah Sabah, Brunei, dan Sarawak.

Pertikaian ini melibatkan dua negara Asia Tenggara, yaitu Malaysia dan Indonesia pada 1962 hingga 1966.

Lalu, apa dampak Konfrontasi Indonesia-Malaysia?

Baca juga: Konfrontasi Indonesia-Malaysia: Penyebab, Perkembangan, dan Akhirnya

Soekarno melancarkan Ganyang Malaysia

Pada awalnya, Indonesia setuju untuk menerima pembentukan Negara Federasi Malaysia.

Namun, pada 16 September 1963, Malaysia justru melihat pembentukan Negara Federasi Malaysia ini akan membawa masalah dalam negeri.

Presiden Soekarno pun melihat tindakan Malaysia menjadi sebuah bentuk pelanggaran dan sebagai bukti kolonialisme dan imperialisme Inggris.

Belum berhenti di situ, kemarahan Presiden Soekarno semakin memuncak setelah Perdana Menteri Malaysia, yaitu Tuanku Abdul Rahman menandatangani pembentukan Negara Federasi Malaysia dengan Inggris.

Naskah tersebut ditandatangani di London, 9 Juli 1963.

Di dalam naskah itu disebutkan Negara Federasi Malaysia akan dibentuk pada 31 Agustus 1963.

Konflik kemudian semakin memanas setelah pada 17 September 1963, para demonstran anti-Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di Kuala Lumpur.

Sebab, para demonstrasi menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, dan membawa lambang Garuda Pancasila ke hadapan PM Malaysia saat itu dan memaksanya untuk menginjak-injak lambang Garuda itu.

Kemarahan para demonstran ini pun menyulut kemarahan Presiden Soekarno.

Ia ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang disebut Ganyang Malaysia.

Presiden Soekarno kemudian berpidato yang berbunyi:

Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysia keparat itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com