KOMPAS.COM - Seringkali menjadi perdebatan para sejarawan mengenai kapan Islam masuk ke Nusantara.
Ada beberapa sejarawan yang meyakini Islam masuk ke Indonesia dengan dibawa oleh para pedagang.
Ada juga sejarawan yang menilai Islam masuk ke Nusantara dibawa tokoh agama.
Dari sejumlah pendapat yang berkembang, ada 5 teori masuknya Islam ke Nusantara yang diketahui, yaitu:
Berikut ini penjelasan 5 teori masuknya Islam ke Indonesia:
Buya Hamka pada seminar tentang masuknya Islam ke Nusantara yang digelar di Medan (1963), mengungkapkan fakta yang diangkat dari berita China Dinasti Tang.
Dalam berita China itu disebutkan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7 M.
Baca juga: Masuknya Islam ke Indonesia Menurut Hoesein Djajadiningrat
Berita China Dinasti Tang menceritakan ditemukannya permukiman pedagang Arab Islam di Pantai Barat Sumatera.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Islam masuk ke Nusantara dibawa oleh pedagang Arab (Makkah).
Sementara itu, keberadaan Kesultanan Samudera Pasai disebut bukanlah bukti masuknya agama Islam ke Nusantara, melainkan sebagai wujud perkembangan agama itu di tanah Sumatera.
Sejarawan Belanda, Snouck Hurgronje, mengungkapkan teori bahwa Islam masuk ke Nusantara dari Gujarat.
Ia berpendapat bahwa mustahil bagi Islam masuk ke Nusantara langsung dari Arab tanpa melalui perantara pengajaran tasawuf yang telah berkembang di India atau Gujarat.
Menurut Teori Gujarat, wilayah pertama Indonesia yang mengenal ajaran Islam adalah Kesultanan Samudera Pasai pada abad ke-13 M.
Mengikuti pandangan Hoesein Djajadiningrat, Abubakar Atjeh juga berpendapat mengenai Islam di Nusantara yang kemungkinan berasal dari Persia serta bermazhabkan Syiah.
Pendapat itu didasarkan pada sistem baca atau mengeja huruf Alquran, terutama di Jawa Barat sebagai berikut:
Baca juga: Mengapa Terjadi Beda Pendapat tentang Sejarah Awal Masuknya Islam ke Nusantara?