Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rakyat Minangkabau, Si Miskin dan Gergasi

Kompas.com - 12/08/2023, 18:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Si Miskin dan Gergasi adalah cerita rakyat Minangkabau yang mengisahkan tentang kehidupan seorang ibu bersama tujuh anak perempuannya.

Anak bungsu dari si ibu miskin ini tidak sengaja terperosok ke dalam sebuah rumah milik gergasi yang terdiri dari tujuh orang buta.

Si anak bungsu kemudian memanfaatkan kebutaan mereka untuk mencuri berbagai pakaian dan perhiasan dari rumah itu.

Baca juga: Si Lumpuh, Si Buta, dan Si Pengentut, Cerita Rakyat Minangkabau

Kisah si miskin dan gergasi

Si anak bungsu memiliki kebiasaan menyambung tali, sedangkan keenam anak lainnya sibuk berdandan.

Lama-kelamaan, tali yang disambung oleh si anak bungsu semakin panjang.

Si anak bungsu kemudian berkata kepada ibunya, “Peganglah ujung tali ini supaya aku bisa merentangkannya, berapa panjangnya yang sudah tersambung. Kalau masih bergerak tali ini, tandanya saya masih hidup”.

Si ibu menjawab, “Kalau demikian keinginanmu baiklah saya lakukan”.

Pergilah si anak bungsu merentangkan tali itu. Setelah cukup lama merentangkan tali itu, terperosoklah ia ke sebuah rumah.

Rumah tersebut hanya beratapkan sebuah ijuk, tetapi isi dalam rumahnya sangatlah bagus.

Pemilik rumah itu adalah gergasi, raksasa besar yang suka memakan orang.

Gergasi yang ada di rumah itu terdiri dari tujuh orang buta.

Ketika si anak bungsu datang, gergasi berkata, “Saya mencium bau manusia”.

Si anak bungsu menjawab, “Mana ada anak manusia di sini”.

Gergasi tersebut memang memiliki seorang anak perempuan, tetapi si anak gergasi yang asli sedang berada di sungai.

Baca juga: Cerita Rakyat tentang Orang Miskin dan Harimau

Di saat yang bersamaan, masuklah si anak bungsu ke dalam rumah gergasi itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com