Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Rakyat Minangkabau, Si Miskin dan Gergasi

Anak bungsu dari si ibu miskin ini tidak sengaja terperosok ke dalam sebuah rumah milik gergasi yang terdiri dari tujuh orang buta.

Si anak bungsu kemudian memanfaatkan kebutaan mereka untuk mencuri berbagai pakaian dan perhiasan dari rumah itu.

Kisah si miskin dan gergasi

Si anak bungsu memiliki kebiasaan menyambung tali, sedangkan keenam anak lainnya sibuk berdandan.

Lama-kelamaan, tali yang disambung oleh si anak bungsu semakin panjang.

Si anak bungsu kemudian berkata kepada ibunya, “Peganglah ujung tali ini supaya aku bisa merentangkannya, berapa panjangnya yang sudah tersambung. Kalau masih bergerak tali ini, tandanya saya masih hidup”.

Si ibu menjawab, “Kalau demikian keinginanmu baiklah saya lakukan”.

Pergilah si anak bungsu merentangkan tali itu. Setelah cukup lama merentangkan tali itu, terperosoklah ia ke sebuah rumah.

Rumah tersebut hanya beratapkan sebuah ijuk, tetapi isi dalam rumahnya sangatlah bagus.

Pemilik rumah itu adalah gergasi, raksasa besar yang suka memakan orang.

Gergasi yang ada di rumah itu terdiri dari tujuh orang buta.

Ketika si anak bungsu datang, gergasi berkata, “Saya mencium bau manusia”.

Si anak bungsu menjawab, “Mana ada anak manusia di sini”.

Gergasi tersebut memang memiliki seorang anak perempuan, tetapi si anak gergasi yang asli sedang berada di sungai.

Di saat yang bersamaan, masuklah si anak bungsu ke dalam rumah gergasi itu.

Diperhatikannya rumah gergasi itu dan si anak bungsu meminta kunci peti yang ada di sana.

Gergasi yang mengira si anak bungsu adalah anaknya pun memberikan kunci peti itu.

Begitu peti-peti tersebut dibuka, si anak bungsu dikejutkan oleh isinya, yaitu sejumlah pakaian, emas, dan perhiasan lainnya.

Alhasil, si anak bungsu langsung mengambil isi dari peti-peti itu dan kembali ke rumah.

Sesampainya di rumah, barang-barang yang ia ambil dari rumah gergasi diberikan kepada ibunya.

Si anak bungsu kemudian menceritakan peristiwa yang ia alami kepada saudara-saudaranya.

Keenam saudaranya pun terdorong untuk melakukan hal yang sama dan pergi ke rumah gergasi.

Keenam saudaranya ini menyatakan keinginannya kepada sang ibu dan disetujui.

Begitu sampai di rumah gergasi, lagi-lagi sang ibu gergasi merasa curiga ada aroma manusia di rumahnya.

Lalu, diperiksanya rumah itu oleh si anak gergasi dan benar bahwa ada enam manusia di dalam rumahnya.

Si anak gergasi pun bergegas memberitahukan hal tersebut kepada ibunya.

Ibu gergasi kemudian menyuruh anaknya untuk segera menangkap keenam manusia itu dan memakannya.

Tanpa berlama-lama, dibunuhlah enam manusia itu oleh gergasi.

Referensi:

  • Djamaris, Edwar. (2001). Cerita Rakyat Minangkabau. Jakarta: Pusat Bahasa.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/08/12/180000779/cerita-rakyat-minangkabau-si-miskin-dan-gergasi-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke