KOMPAS.com – Adolf Hitler merupakan tokoh sentral Nazi Jerman yang menyulut Perang Dunia II.
Hitler dikenal kejam dan cerdik, mampu mengguncang negara Poros Eropa pada Perang Dunia II.
Namun ketenarannya dalam perang dunia tersebut mulai memudar tatkala tentaranya perlahan dipukul mundur oleh Blok Sekutu hingga terdesak dan akhirnya kalah.
Di penghujung Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Uni Soviet berhasil mengepung Berlin. Di kondisi terdesak itu, pada 30 April 1945, Hitler bunuh diri bersama istrinya di dalam bunker.
Baca juga: Kisah Perang Dunia II: Mengapa Terjadi dan Negara yang Terlibat
Namun fakta kematian Hitler dengan cara bunuh diri tersebut dicurigai oleh para pemburu Hitler khususnya dari Uni Soviet sebagai upaya pembohongan untuk menghindari hukuman.
Mereka meyakini bahwasannya Hitler masih hidup dan melarikan diri ke negara lain.
Beredarnya isu tersebut juga diiringi dengan munculnya narasi-narasi baru tentang nasib Hitler.
Indonesia dirumorkan menjadi lokasi pelarian Hitler dari kejaran musuh-musuhnya.
Baca juga: Kematian Adolf Hitler dan Teori Konspirasi yang Menyelubunginya
Rumor lari dan matinya Hitler di Indonesia diabadikan dalam sebuah buku berjudul Hitler Mati di Indonesia yang terbit pada 2010, ditulis oleh Soeryo Goeritno, pengusaha lulusan Moskow, Rusia.
Dalam buku itu dijelaskan bahwa Hitler datang ke Indonesia kali pertama pada tahun 1954 yang kemudian tinggal di Dompu, Nusa Tenggara Barat, dengan nama samaran dr. Poch.
Hitler disebut pindah ke Bima lalu ke Sumbawa Besar, dan menjadi seorang dokter di Rumah Sakit Umum Kabupaten Sumbawa Besar.
Selama tinggal di sana, ia dikenal ramah oleh warga-warga sekitarnya, yang lebih akrab memanggilnya dengan panggilan Dokter Jerman.
Lambat laun ia pun menikah dengan seorang perantau dari Sunda bernama Sulaesih yang beragama Islam. Ia pun kemudian memeluk Islam yang disaksikan oleh Kantor Agama setempat.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Adolf Hitler, Pria Austria Pemimpin Nazi Jerman
Kisah Hitler di Sumbawa pernah dituturkan oleh Aries Zulkarnain tahun 2010 lalu yang mengaku pernah menjadi pasien dr. Poch ketika ia masih seusia SMP di Sumbawa Besar.
Aries mengakui kedekatanya dengan sosok yang diduga Hitler itu, ia menggambarkan bahwa dr. Poch sebagai sosok humoris.