Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Munculnya Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia

Kompas.com - 27/05/2023, 00:15 WIB
Susanto Jumaidi,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pembaharuan Islam sederhananya dimaknai sebagai upaya menyelaraskan cara pandang Islam terhadap perkembangan zaman.

Gerakan pembaharuan Islam secara global terdiri dari tiga varian, yaitu pembaharuan yang merujuk ke Eropa-sentris, Islam-sentris, dan gabungan antara keduanya atau varian moderat.

Istilah pembaharuan Islam muncul lebih dulu di Timur Tengah pada abad ke-18 setelah adanya persinggungan politik antara Eropa dengan Timur Tengah.

Tokoh-tokoh di balik gerakan pembaharu di Timur Tengah adalah Ali Pasya, Rifa’ah, Afghani, Abduh, dan tokoh-tokoh lainnya.

Di Indonesia, gerakan pembaharuan baru masif dilancarkan oleh para mujaddid nusantara pada awal abad ke-20 di tengah masa kolonialisme.

Baca juga: Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia

Islam di Indonesia sebelum Pembaharuan

Sebelum adanya pembaharuan di Indonesia, cara pandang masyarakat Islam Indonesia terhadap perkembangan zaman masih tergolong kaku.

Banyak masyarakat muslim Indonesia yang menganggap ilmu-ilmu umum (selain agama) adalah hal yang tabu, demikian juga menggunakan barang-barang dari Eropa.

Kondisi demikian ini menjadikan masyarakat Islam semakin tertinggal dalam peradaban dunia modern. Karena itu beberapa para pemikir isla melakukan gerakan pembaharuan.

Berikut adalah dua faktor utama yang melatarbelakangi terjadinya gerakan pembaharuan Islam di Nusantara beserta beberapa tokohnya.

Baca juga: Tajdid, Gerakan Pembaruan dalam Ajaran Islam

Kesadaran Realitas

Pemikir-pemikir Islam pada rentang era pembaharuan telah menyadari bahwasannya peradaban Islam telah mengalami kemunduran secara intelektual.

Di sisi lain, mereka juga menyadari bahwa agama Islam itu sendiri mengajarkan adanya pembaharuan dalam cara pandang kehidupan yang sesuai zaman.

Para ulama Indonesia kala itu juga menyadari bahwasannya cara pandang Islam yang kaku tidak memainkan peran penting secara intelektual terhadap kemajuan bangsa.

Sedangkan realitas bangsa Indonesia kala itu berada dalam fase ditindas secara habis-habisan oleh bangsa asing.

Jika umat Islam tetap mempertahankan cara pandang yang kaku tersebut, maka mereka tidak akan dapat keluar dari jeratan kolonialisme dan imperialisme.

Kesadaran realitas inilah yang kemudian melahirkan kesatuan gerakan pembaharuan dalam rangka membebaskan bangsa khususnya muslim yang kian tertindas oleh kekuatan asing.

Baca juga: 4 Golongan Penyebar Agama Islam di Indonesia

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com