Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Golongan Penyebar Agama Islam di Indonesia

Kompas.com - 24/08/2022, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Agama Islam mulai masuk ke Indonesia diperkirakan sejak abad ke-7.

Namun, ajaran Islam baru menyebar dengan pesat pada sekitar abad ke-13, yang ditandai dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara, salah satunya Kerajaan Samudera Pasai.

Berdasarkan pendapat para ahli yang disesuaikan dengan temuan-temuan sejarah, pembawa Islam ke Indonesia antara abad ke-7 hingga abad ke-13 adalah orang Muslim dari Arab, Persia, dan India (Gujarat, Benggala).

Para penyebar Islam itu dapat dibagi ke dalam empat golongan. Lantas, dari golongan siapa saja yang menyebarkan Islam ke Indonesia?

Baca juga: Strategi Dakwah Wali Songo

Golongan pedagang

Para ahli sepakat bahwa kedatangan Islam ke Indonesia melalui jalan perdagangan, sehingga pembawanya pun berasal dari golongan pedagang.

Berbeda dengan misi penyebaran agama lain, yang dilakukan oleh kelompok tertentu, pedagang-pedagang Islam merupakan pembawa misi penyebaran agama yang umum di negeri asing.

Salah satu faktor pendorong kedatangan pedagang Islam ke Indonesia adalah urusan ekonomi-perdagangan.

Awalnya, pedagang Arab yang memperkenalkan agama Islam di Indonesia, kemudian disusul pedagang dari Mesir, Persia, dan Gujarat.

Para pedagang Islam tersebut telah lama mengadakan hubungan dagang dengan India, China, dan Asia Tenggara.

Baca juga: Kelebihan dan Kelemahan Teori Gujarat

Sambil berdagang, mereka juga turut menyiarkan Islam sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Hal itu karena sifat misi penyebaran agama dalam Islam adalah bahwa setiap Muslim merupakan pedakwah agama.

Golongan pedagang umumnya menyebarkan Islam di daerah pesisir, yang dekat dengan jalur perdagangan laut.

Baca juga: Peran Wali Songo di Kerajaan Demak

Golongan mubalig

Golongan mubalig atau guru agama Islam adalah kelompok yang tugasnya memang khusus untuk mengajarkan agama Islam.

Mereka bertugas menyebarkan Islam dari pusat-pusat dakwah Islam ke daerah-daerah di Kepulauan Indonesia.

Salah satu contohnya adalah Datuk Ri Bandang, ulama dari Minangkabau yang menyebarkan agama Islam ke Kutai dan Gowa.

Kemudian para mubalig dari Demak yang mempunyai misi ke Kerajaan Banjar, dan Syeikh Said dari Pasai yang menyebarkan Islam di kalangan raja-raja serta rakyat Patani.

Selain itu, banyak juga orang Indonesia yang bermukim dan belajar agama di Mekkah, kemudian pulang ke Tanah Air untuk mengajarkan ilmu yang mereka dapat.

Baca juga: Datuk ri Bandang, Tokoh Penyebar Islam di Indonesia Timur

Golongan sufi

Selanjutnya, golongan masyarakat yang turut andil dalam penyebaran agama Islam di Nusantara yaitu penganut tasawuf atau disebut golongan sufi.

Ahli tasawuf atau sufi adalah orang yang telah menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, serta membangun lahir dan batinnya untuk dapat memperoleh kebahagiaan abadi.

Beberapa golongan sufi yang memengaruhi tasawuf di Indonesia di antaranya adalah Syamsuddin As-Sumatrani, Syekh Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar-Raniri, Syekh Abdurrauf As-Singkili, dan Syekh Yusuf Al-Makasari.

Golongan para wali

Di antara sekian banyak wali, yang terkenal adalah Wali Songo (sembilan wali), yang menyebarkan Islam di tanah Jawa.

Baca juga: 9 Wali Songo dan Strategi Dakwahnya

Anggota Wali Songo di antaranya:

  • Sunan Gresik, penyebar Islam di Gresik
  • Sunan Ampel, penyebar Islam di Surabaya
  • Sunan Giri, penyebar Islam di Gresik
  • Sunan Bonang, penyebar Islam di Tuban, Rembang, Pulau Bawean, dan Madura
  • Sunan Drajat, penyebar Islam di Lamongan
  • Sunan Kalijaga, penyebar Islam di Cirebon
  • Sunan Muria, penyebar Islam di Kudus, Jepara, dan Pati
  • Sunan Kudus, penyebar Islam di Kudus
  • Sunan Gunung Jati, penyebar Islam di Cirebon dan Priangan

Di samping Wali Songo, banyak juga para tokoh penyebar Islam yang disebut sebagai wali.

Misalnya Sunan Bayat yang berkedudukan di Klaten, Syekh Bentong, Syekah Majagung, dan masih banyak lainnya.

 

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia III: Zaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com