Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Dakwah Wali Songo

Kompas.com - 09/08/2022, 18:28 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wali Songo adalah tokoh yang menyebarkan Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.

Terdapat sembilan tokoh Wali Songo yang menyebarkan Islam di Indonesia, yakni Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Giri, dan Sunan Gunung Jati.

Kesembilan Wali Songo memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa dengan strategi dakwah mereka masing-masing.

Baca juga: Peran Wali Songo di Kerajaan Demak

Strategi dakwah Wali Songo bervariasi, tergantung pada wilayah dan kondisi sosialnya.

Umumnya, adaptasi dengan luwes adalah metode dakwah yang digunakan oleh para Wali Songo di Jawa sehingga ajaran Islam diterima di masyarakat.

Berikut adalah Wali Songo dan strategi dakwahnya di Jawa:

Nama Strategi
Sunan Gresik perdagangan dan pertanian
Sunan Ampel Moh Limo (moh main: tidak berjudi, moh ngombe: tidak mabuk, moh maling: tidak mencuri, moh madat: tidak candu, moh madon: tidak berzina)
Sunan Bonang Budaya (alat musik gamelan)
Sunan Drajat Budaya, tembang macapat, dan budaya tradisional
Sunan Kalijaga Seni pertunjukan wayang
Sunan Muria Pertunjukan seni musik gamelan dan boneka
Sunan Kudus Pertukangan (membuat alat pertukangan, kerajinan emas, dan keris)
Sunan Giri Memanfaatkan status politiknya
Sunan Gunung Jati Memanfaatkan status politiknya

Asal-usul Wali Songo

Terdapat beberapa teori terkait asal Wali Songo. Ada yang berpendapat Wali Songo berasal dari Samarkand, Champa, Hadramaut, dan China.

Ada pula yang berpendapat bahwa Wali Songo adalah para ulama utusan Kesultanan Utsmaniyah di Turki.

Masing-masing Wali Songo pun memiliki daerah penyebaran Islam berbeda di Jawa.

Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah menyebarkan Islam di Jawa Barat, khususnya Cirebon.

Ia juga merupakan pendiri dinasti Kesultanan Banten yang dimulai dengan putranya Sultan Maulana Hasanudin.

Baca juga: Sejarah Gerakan Islam Transnasional

Sementara itu, Sunan Ampel yang memiliki nama asli Raden Rahmat, menyebarkan Islam di Jawa Timur. Sunan Ampel memulai dakwah dengan mendirikan sebuah pondok pesantren di Ampel Denta, Surabaya.

Sunan Ampel memiliki murid yang kemudian juga menjadi Wali Songo, yaitu Sunan Giri, Sunan Bonang, dan Sunan Drajat.

Sunan Bonang adalah murid sekaligus anak dari Sunan Ampel bersama Dewi Condrowati. Ia berperan menyebarkan Islam di Jawa, melalui gamelan.

Selain Sunan Bonang, Sunan Drajat juga merupakan anak sekaligus murid Sunan Ampel. Ia menyebarkan agama Islam di Lamongan.

Sunan Giri merupakan murid Sunan Ampel yang ditugaskan menyebarkan Islam di Blambangan. Ia juga pernah singgah di Pasai untuk memperdalam agama Islam, sepulang beribadah haji.

Kemudian, Sunan Giri mendirikan sebuah pesantren di daerah Giri dan mengirimkan banyak pendakwah ke berbagai daerah di Nusantara untuk menyebarkan ajaran Islam.

Sunan Gresik berperan dalam penyebaran agama Islam di Gresik. Ia berasal dari Magribi, Afrika Utara, dan memiliki nama asli Maulana Malik Ibrahim serta dikenal sebagai Maulana Magribi.

Sementara itu, Sunan Muria menyebarkan ajaran Islam di daerah-daerah pedesaan di Nusantara. Ia berdakwah dengan cara berbaur bersama masyarakat di pedesaan.

Lain halnya dengan Sunan Kudus yang menyebarkan Islam di wilayah Jawa Tengah dengan siasat dan taktik.

Sunan Kalijaga atau Raden Sahid berasal dari Tuban dan berperan dalam penyebaran Islam di Jawa. Strategi dakwah Wali Songo ini adalah dengan memadukan ajaran agama dengan kebudayaan Jawa.

Referensi:

  • Sunyoto, Agus. 2016. Atlas Walisongo. Tangerang Selatan: Pustaka Ilman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com