Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Mei 1998: Krisis Multisektor Menjelang Lengsernya Soeharto

Kompas.com - 07/05/2023, 11:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Peristiwa Mei 1998 menjadi memori kolektif bagi masyarakat Indonesia secara luas, khususnya kalangan aktivis dan etnis Tionghoa di Indonesia.

Krisis Moneter yang berkepanjangan menurunkan nilai rupiah pada 1997, berkembang menjadi krisis ekonomi lebih parah di Indonesia.

Berkembangnya krisis moneter menjadi krisis ekonomi tersebut, kemudian melahirkan krisis lain, yaitu krisis sosial dan krisis politik.

Krisis di berbagai sektor tersebut kemudian kian meluas yang berakhir dengan aksi menuntut Soeharto untuk meletakkan jabatannya sebagai presiden Republik Indonesia pada 1998.

Baca juga: Kronologi Kerusuhan Mei 1998

Krisis ekonomi

Ekonomi Indonesia jika ditinjau sejak 1966 hingga 1996, menunjukkan tren kenaikan ekonomi yang positif.

Pada 1966, pemerintah Indonesia bahkan dapat menekan angka kemiskinan yang semulanya sebesar 60 persen menjadi 11 persen.

Hal ini juga dibuktikan dengan masuknya nama Indonesia bersama dua negara Asia Tenggara lainnya, dalam New Industrialized Economies (NIEs) yang dirilis Bank Dunia pada 1993.

Namun, stabilitas ekonomi Indonesia mulai goyah pada 1997, tatkala pemerintah tidak mampu mengendalikan krisis moneter yang melanda Asia Timur dan Asia Tenggara.

Baca juga: Penyebab Kerusuhan Mei 1998

Krisis moneter pada mulanya telah lebih dulu menyerang negara tetangga Indonesia di Asia Tenggara, yaitu Thailand pada 1996.

Di Indonesia, krisis moneter mulai tercium pada kisaran 1997. Krisis ini kian membesar menjadi krisis ekonomi nasional hingga sepanjang 1998.

Pada 1998, nilai tukar rupiah mengalami depresi akut mencapai angka 70 persen.

Nilai tukar rupiah pada pertengahan bulan Juli 1998, berada di angka Rp 14.700 per 1 dolar US.

Nilai tukar rupiah yang terjun bebas ini mengakibatkan inflasi tinggi di Indonesia.

Sepanjang 1991-1996, angka inflasi di Indonesia hanya 8,1 persen, tetapi pada 1998 melejit di angka 77,1 persen.

Ketidakmampuan pemerintah menekan inflasi menimbulkan permasalahan krusial dalam masyarakat Indonesia, termasuk mengarah kepada krisis sosial.

Baca juga: Solusi Kerusuhan Mei 1998

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com