Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/11/2021, 14:12 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada tanggal 13 Mei 1998, terjadi kerusuhan yang berlangsung hingga 15 Mei 1998, yaitu Kerusuhan Mei 1998. 

Penyebab terjadinya kerusuhan Mei 1998 diawali oleh krisis finansial Asia pada tahun 1997.

Kerusuhan semakin memanas setelah empat mahasiswa Universitas Trisakti tewas ditembak aparat di dalam kampus pada 12 Mei 1998. 

Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 kemudian mengakibatkan turunnya Soeharto dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia.

Baca juga: Tragedi Trisakti: Latar Belakang, Kronologi, dan Korban Penembakan

Ekonomi memburuk

Pada bulan Juli 1997, terjadi krisis keuangan yang melanda hampir seluruh Asia Timur. 

Terjadinya krisis keuangan tahun 1997 juga dipicu oleh anjloknya nilai mata uang rupiah dan membengkaknya angka utang luar negeri oleh swasta. 

Krisis keuangan ini lantas menimbulkan kekacauan dan kepanikan yang turut dirasakan oleh negara-negara ASEAN, salah satunya Indonesia. 

Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak krisis ekonomi paling parah. 

Di Indonesia, rupiah menurun drastis yang kemudian mengakibatkan berbagai perusahaan yang meminjam dollar harus membayar biaya yang lebih besar.

Selain itu, para pemberi pinjaman juga menarik kredit secara besar-besaran sehingga terjadi penyusutan kredit dan kebangkrutan. 

Kepanikan masyarakat pun kian bertambah saat terjadi kenaikan harga bahan makanan. 

Demonstrasi mahasiswa

Goyahnya perekonomian di Indonesia pada saat itu menimbulkan aksi protes dari masyarakat, terutama para mahasiswa.

Tanggal 12 Mei 1998 para mahasiswa melakukan aksi damai dalam kampus. 

Setelah itu, mahasiswa mulai turun ke Jalan S Parman dan hendak berangkat ke gedung MPR atau DPR.

Melihat segerombolan mahasiswa di depan kantor tersebut membuat aparat polisi menghadang laju mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com