Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsabit Bin Qurrah, Ilmuwan dan Penerjemah Literatur Masa Abbasiyah

Kompas.com - 29/04/2023, 15:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tsabit bin Qurrah adalah seorang matematikawan, astronom, dokter, dan filsuf Islam terkemuka pada abad ke-9 Masehi.

Tsabit bin Qurrah dikenal sebagai salah satu ilmuwan Islam terkemuka pada masanya, terutama dalam bidang matematika dan astronomi.

Ia melakukan banyak penelitian tentang teori bilangan, geometri, dan aljabar.

Selain itu, Tsabit bin Qurrah juga dikenal karena mengembangkan beberapa alat matematika penting, seperti pengukur sudut dan pengukur waktu.

Tsabit bin Qurrah juga memiliki minat yang besar dalam astronomi. Ia melakukan banyak penelitian tentang gerakan planet dan bintang.

Ia juga menulis banyak karya tentang ilmu kedokteran dan filsafat, termasuk sebuah risalah tentang obat-obatan.

Berikut riwayat hidup dan sumbangan Tsabit Ibn Qurrah.

Baca juga: Az Zarqali, Ilmuwan Muslim yang Tidak Pernah Sekolah

Riwayat Hidup

Tsabit bin Qurrah memiliki nama lengkap Abu Al-Hasan bin Marwan Tsabit bin Qurrah Al-Harrani. Ia lahir di Harran (Turki) pada 836 M.

Ia lahir dari keluarga terpandang, Ash-Shahihah, yang terkenal memiliki tingkat intelektual tinggi masa itu. Adapun ayahnya adalah seorang matematikawan.

Sejak kecil, ia telah memperlihatkan kecerdasan yang menjerumuskannya dalam perselisihan di antara kelompoknya.

Perselisihan tentang beberapa masalah ini kemudian mengakibatkan Tsabit bin Qurrah tak dianggap lagi dari bagian kelompok. Bahkan, ia dilarang mendatangi majlis kelompoknya.

Meskipun diasingkan oleh para kelompoknya, hal ini justru menjadi titik balik bagi Tsabit bin Qurrah menjadi seorang ahli terkemuka pada masanya.

Merasa diasingkan, ia kemudian pindah ke daerah yang disebut Kafrutuma. Di sana, ia bertemu dengan ilmuwan matematika besar, Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi.

Baca juga: Ibnu al-Quff, Ilmuwan Islam Perintis Embriologi Modern

Dalam pandangan Khawarizmi, Tsabit bin Qurrah memiliki kemauan mental dan intelektual mumpuni. Akhirnya, Al-Khawarizmi mengajak Tsabit bin Qurrah ke Baghdad.

Setelah menjalani proses belajar di Baghdad, Tsabit bin Qurrah menjadi pengajar di sekolah Musa bin Syakir. Ia pun kerap mendapat pujian atas keilmuannya yang luar biasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com