Kecerdasan Tsabit bin Qurrah terdengar oleh Dinasti Abbasiyah. Ia kemudian dipanggil oleh Khalifah Al-Mu’tadh yang kala itu memimpin Abbasiyah, guna turut serta membangun peradaban Islam.
Tsabit bin Qurrah meninggal pada sekitar tahun 901 di Baghdad. Meski begitu, warisannya dalam bidang matematika, astronomi, dan filsafat tetap menjadi sumber inspirasi bagi para ilmuwan Muslim.
Baca juga: Piri Reis, Ilmuwan Islam Bidang Peta yang Menggemparkan Dunia Modern
Pada disiplin ilmu ini, Tsabit bin Qurrah melahirkan beberapa teori, di antaranya adalah tentang persamaan siang dan malam pada musim semi serta gugur yang dilihat dari perubahan poros bumi.
Ia menjelaskan bahwa perputaran poros bumi condong bergetar. Getarannya ini sama halnya dengan getaran lebah yang sedang berputar dan berlangsung secara teratur.
Perputaran ini berlangsung selama dan setiap 26 ribu tahun. Dengan begitu, terjadilah perubahan arah poros bumi dan bintang-bintang yang mengitarinya.
Setidaknya, terdapat tujuh buku yang dihasilkan oleh Tsabit tentang ilmu astronomi.
Baca juga: Tokoh Cendekiawan Islam di Bidang Kedokteran Masa Daulah Abbasiyah
Tsabit banyak menyumbangkan temuan untuk perkembangan ilmu matematika, di antaranya adalah segi empat magic.
Selain itu, ia juga menemukan metode menghitung bernama al-a'daad almutahabbah, yaitu angka-angka yang jika dilakukan pembagian maka hasilnya akan sama dengan yang lain.
Dalam rumpun ilmu ini, ia menulis sembilan karya. Dua karya di antaranya tentang geometri, sedangkan sisanya adalah tentang berhitung.
Baca juga: Ibnu Zuhr, Ilmuwan Islam yang Berpengaruh bagi Ilmu Kedokteran Modern
Tsabit bin Qurrah juga merupakan seorang dokter. Bahkan, ia juga diangkat sebagai kepala rumah sakit Baghdad oleh Khalifah Al-Mu’tadh.
Dalam ilmu kedokteran dan farmasi, ia banyak meninggalkan karya-karya yang menjadi referensi pengobatan pada masa itu.
Setidaknya, terdapat empat kitab Tsabit bin Qurrah yang membahas tentang ilmu kedokteran.
Tsabit yang juga mahir dalam berbagai bahasa, di antaranya adalah bahasa Ibrani, Yunani, dan Suryani.
Pengetahuan Tsabit bin Qurrah dalam bahasa memberi sumbangan lain terhadap khazanah keilmuan untuk Islam.
Buku-buku penting banyak diterjemahkan dalam bahasa Arab, misal Al-Maiisthi (astronomi), dan Jughrafiyyah Al Ma'murah (geografi).
Baca juga: Ilmuwan Muslim di Bidang Kedokteran
Referensi: