Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limakawatina, Suku di Sulawesi yang Mengasingkan Diri Sejak Masa Kuno

Kompas.com - 17/03/2023, 09:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Limakawatina merupakan suku asli yang terdapat di wilayah Pulau Buton, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Secara administratif permukiman mereka berada dalam kawasan Dusun Labundoua, Desa Lambelu, Kecamatan Wakorumba Selatan.

Kondisi lingkungan permukiman mereka berupa lembah yang diselimuti hutan rimba belantara yang sangat lebat dan dulunya jarang didatangi orang-orang.

Suku Limakawatina juga dijuluki sebagai suku terasing yang jarang mendapat pengaruh dari dunia luar.

Ada sisi historis yang menjadi alasan orang-orang Limakawatina disebut suku terasing dan memilih lokasi permukiman.

Kisah historis yang membuat orang-orang suku ini memilih lokasi tersebut, berkaitan dengan Kerajaan Buton yang berkuasa pada abad ke-14 hingga ke-20 Masehi.

Baca juga: Kapten Buton, Pelaut Sulawesi yang Kecewa dan Meninggalkan Negerinya

Sebab Suku Limakawatina Mengasingkan Diri

Masyarakat Suku Limakawatina pada dasarnya merupakan kelompok yang mengabdi di bawah kekuasaan Kerajaan Buton. Mereka juga disebut sebagai orang Buton.

Suku Limakawatina awalnya berada dalam sebuah kampung otonom yang disebut Kadie. Kampung itu merupakan wilayah dalam status kekuasaan Kerajaan Buton.

Limakawatina berarti lima kementerian, hal ini berkaitan dengan kondisi Kadie kala itu yang terdiri dari lima wilayah kecil.

Sebagai Pidie, suatu kampung memiliki kewajiban-kewajiban terhadap Kerajaan Buton, salah satunya membayar pajak.

Namun, pengabdian kepada Kerajaan Buton ini tampaknya tidak langgeng.

Sebab, masyarakat sudah merasa enggan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya terhadap Kerajaan Buton.

Masyarakat yang merasa sudah muak ini kemudian menyatukan suara dan memilih membangkang terhadap kewajiban, khususnya membayar pajak.

Pembangkangan yang dilakukan oleh masyarakat ini dilakukan dalam bentuk menolak membayar pajak dengan cara melarikan diri dari Pidie.

Baca juga: Kesultanan Buton: Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Peninggalan

Mulai Pelarian

Setelah orang-orang Kadie ini telah sepakat, mereka melarikan diri ke arah dataran tinggi di area Pegunungan Kamosope dan Gunung Langkamelu-melu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com