Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ketebalan Isi Pensil Hitam, Pemutakhiran pada Grafit

Kompas.com - 24/02/2023, 16:31 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Pensil hitam adalah alat tulis penunjang kegiatan tulis-menulis di berbagai bidang mulai dari pendidikan hingga seni.

Kisah ketebalan kualitas isi pensil hitam memang fokus pada grafit.

Grafit sejatinya adalah hasil tambang.

Penampakan grafit yang berwarna hitam merupakan bentuk timah karbon.

Tekstur grafit yang lunak membuatnya menjadi mudah patah.

Gegera itulah, grafit mendapatkan campuran tanah liat dalam pembuatan pensil.

Tanah liat membuat struktur grafit menjadi lebih kuat.

Penggunaan grafit sebagai alat tulis sudah ada sejak 1300 Sebelum Masehi (SM).

Sementara itu laman sumber literatur Kompas.com edisi 26 Oktober 2022 menyebut bahwa grafit memang mengalami pemutakhiran.

Selain selalu dibikin runcing untuk memudahkan penulisan maupun pengarsiran pada gambar, pemutakhiran pada grafit mengacu pada kualitas ketebalannya.

Baca juga: Sejarah Penghapus Pensil, Bahan Berbeda dengan Karet Ban

Pensil

Kualitas ketebalan isi pensil atau grafit memang berpengaruh pada mutu hasil penulisan, sketsa sederhana, maupun catatan kecil hingga coretan acak ,seturut catatan terkini Faber Castell. .

Pensil hitam, khususnya, adalah pemegang peranan penting di ranah pendidikan sampai dengan seni, terlebih saat menghasilkan karya dalam warna monokrom.

Yang juga menjadi tantangan adalah kualitas grafit yang menghasilkan pantulan cahaya.

Fakta ini memberi inspirasi bagi inovasi bernama
Pitt Graphite Matt dengan mutu arsiran atau sketsa tanpa memantulkan cahaya.

Kandungan ultra-matte yang lebih banyak menjadi muasal sehingga tantangan hasil arsiran atau sketsa yang memantulkan cahaya bisa memperoleh jawaban.

Termasuk keunggulan adalah grafit yang tak mudah patah dan ketebalan 14B menjadi yang pertama di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com