KOMPAS.com - Katarak adalah keadaan atau kondisi saat lensa mata makin keruh sehingga menimbulkan masalah penglihatan.
Katarak terjadi karena faktor penuaan.
Selain faktor penuaan, pemicu katarak adalah tingginya kadar gula dalam darah atau diabetes.
Dalam hal ini, katarak tidak termasuk dalam golongan penyakit.
Baca juga: Berkat Operasi Katarak Gratis di Cirebon, Wartawan Ini Bisa Bernapas Lega
Sumber bacaan di laman milik Grup Kompas Gramedia (KG), grid.id edisi 2 Oktober 2019 mencatatkan operasi katarak di masa lalu.
Tahunnya adalah 600 Sebelum Masehi (SM).
Buku teks medis "Sushruta Samhita" memberikan informasi bahwa kala itu, operasi katarak berlangsung dengan teknik mendorong lensa mata ke dalam ruang bola mata.
Ruang bola mata ini berbentuk seperti kaca.
Pada proses di masa itu, operasi katarak berlangsung tanpa pembiusan.
Pembersihan bola mata dan lensa mata dalam operasi katarak itu menggunakan obat-obatan herbal.
Katarak
Kemudian, laman sumber literatur di Kompas.com edisi 18 Maret 2022 menyebutkan bahwa Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) memilki data tentang katarak.
Per 2017 misalnya, 1,3 juta dari 8 juta orang dengan gangguan penglihatan disebabkan oleh katarak.
Perdami pun ikut ambil bagian juga dalam kegiatan sosial operasi katarak oleh Erha Clinic Indonesia di RSUD Mulia di Puncak Jaya, Papua.
Kata Andreas Bayu Aji, Corporate Affairs Director Arya Noble, induk perusahaan Erha Clinic Indonesia, kegiatan dengan judul ".Kitorang Melihat Terang di Ufuk Timur" melakukan operasi katarak 400 mata, sejak 26 Januari 2023 sampai dengan 2 Februari 2023.
Lewat kerja sama, salah satunya dengan Gramedia, program itu memasukkan pula pembagian obat cacing dan vitamin bagi lebih dari 5000 anak, sembako, serta seliput untuk warga kabupaten tersebut.
Katarak masuk dalam keadaan degeneratif atau kondisi kesehatan fungsi tubuh menurun dari waktu ke waktu.
Penanganan katarak melalui operasi termutakhir adalah dengan metode fakoemulsifikasi.
Pada proses ini, dokter mata mengambil bagian lensa mata tanpa merusak kapsul posterior.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.