Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Sifat Utama Sejarah?

Kompas.com - 06/02/2023, 19:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Sejarah adalah sebuah peristiwa yang sudah terjadi di masa lalu yang dipelajari untuk dijadikan acuan dan pedoman hidup di masa mendatang.

Kajian utama dari sejarah adalah manusia dan waktu. Oleh sebab itu, sifat utama sejarah adalah menceritakan kehidupan manusia.

Selain itu, ada lima sifat sejarah lainnya, yaitu:

  1. Fakta
  2. Diakronis
  3. Ideografis
  4. Empiris
  5. Unik

Baca juga: Mengapa Historiografi Paling Berat dalam Penelitian Sejarah?

Fakta

Maksud dari sejarah bersifat fakta adalah peristiwa yang terjadi merupakan kejadian nyata dan bukan dari rekaan manusia.

Artinya, setiap peristiwa sejarah akan memiliki sifat pasti yang didapat dari hasil proses penelitian sejarah berupa verifikasi di dalam penelitian sejarah itu sendiri.

Contoh sejarah bersifat fakta adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi pada 17 Agustus 1945.

Diakronis

Diakronis berasal dari Bahasa Yunani, yang artinya melintasi atau melewati, dan kronos yang berarti perjalanan waktu.

Diakronis adalah suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa sebelumnya.

Konsep diakronis memiliki kemiripan dengan konsep kronologis, karena dari kedua konsep ini para peneliti dapat membandingkan dan melihat tahapan di dalam berbagai perkembangan sejarah dari masa ke masa.

Contoh sejarah bersifat diakronis adalah masa pendudukan Jepang di Indonesia sejak tahun 1942 hingga 1945.

Baca juga: Mengapa Ilmu Sejarah Bersifat Sinkronis dan Diakronis?

Ideografis

Ideografis adalah konsep yang menggambarkan atau menceritakan sebuah peristiwa yang terjadi pada ruang dan waktu tertentu.

Tujuan dari ideografis adalah mendapat pemahaman dan makna dari peristiwa tersebut.

Di dalam sejarah, tidak ada hukum atau teori yang secara pasti atau absolut, sehingga dalam sejarah tidak ada kebenaran yang mutlak.

Hal ini juga disebabkan oleh kehidupan manusia yang dinamis, sehingga tidak ada kebenaran yang pasti atau mutlak.

Kebenaran bersifat ideografis berarti kebenaran itu bersifat sementara atau tafsiran terbatas yang masih terbuka untuk dilakukan verifikasi atau pengujian kembali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com