Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hikayat Terasi dan Sejarah Kasunanan Cirebon

Kompas.com - 23/12/2022, 20:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terasi adalah salah satu bumbu masak khas Indonesia.

Selain di Indonesia, terasi juga menjadi bumbu masak di kawasan Asia Tenggara.

Laman Kompas.com edisi 28 April 2021 menyebut bahwa terasi berasal dari fermentasi udang, garam, dan air.

Baca juga: Resep Bubur Sayur Manado dari Nasi Sisa Semalam, Sajikan bersama Sambal Terasi

Terasi juga disebut sebagai bahan bumbu umami atau bumbu pemberi rasa gurih pada makanan.

Sajian ikan bakar samba terasi, salah satu makanan yang kerap disajikan di NTB.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Sajian ikan bakar samba terasi, salah satu makanan yang kerap disajikan di NTB.

Terasi

Terasi udang khas CirebonKompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Terasi udang khas Cirebon

Hikayat terasi punya kaitan erat dengan sejarah tradisi Kasunanan Cirebon.

Pada abad-16, Sunan Gunung Jati, penguasa Cirebon memiliki uwak atau pakdhe dari pihak ibunya.

Nama uwak itu adalah Pangerang Walang Sungsang.

Pangerang Walang Sungsang yang memperkenalkan kuliner terasi hingga kini.

Perajin terasi tradisional sedang memisahkan rebon besar dan kecil saat sedang dijemur.TRIBUN JABAR/SITI MASITHOH Perajin terasi tradisional sedang memisahkan rebon besar dan kecil saat sedang dijemur.

Terasi berasal dari Bahasa Sunda "terasih".

Kata "terasih" memiliki makna "yang dicintai" atau "yang dikasihi" atau "yang disukai".

Terasi, kini, menjadi salah satu bumbu untuk masakan tumis, genjer, sup ikan, dan sudah barang tentu sambal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com