KOMPAS.com - Prasasti Pagaruyung IV adalah salah satu prasasti peninggalan Raja Adityawarman, pemimpin Kerajaan Melayu, yang ditemukan di Kapalo Bukit Gombak, Sumatera Barat.
Prasasti ini terbuat dari batu andesit dengan tinggi mencapai 100 cm, lebar 66 cm, dan tebal 15 cm.
Adapun bahasa yang digunakan pada prasasti ini adalah bahasa Sansekerta dengan huruf Pallawa.
Baca juga: Prasasti Ramwi: Lokasi Penemuan dan Isinya
Prasasti Pagaruyung IV disebut juga sebagai Prasasti Kapalo Bukit Gombak II, karena ditemukan di Kapalo Bukit Gombak, Tanjung Emas, Sumatera Barat.
Sayangnya, kondisi batu prasasti ini sekarang sudah tidak terjaga dengan baik.
Akibatnya, tulisan-tulisan yang ada pada prasasti tersebut sudah mulai menghilang dan hanya menyisakan bekas pahatan berupa bayangan putih.
Adapun isi Prasasti Pagaruyung IV menyebutkan kata Sarawasa pada baris ke-9.
Arti Surawasa adalah sebuah tempat atau daerah yang penting pada masa kepemimpinan Raja Adityawarman.
Saat ini, Prasasti Pagaruyung IV memiliki fungsi yang kurang lebih sama seperti prasasti-prasasti peninggalan Raja Adityawarman lainnya, yaitu untuk memenuhi fungsi pendidikan.
Melalui prasasti ini, anak-anak, terkhususnya masyarakat Pagaruyung masih dapat mengetahui dan mengingat kisah sejarah yang ada di sekitar daerah tempat tinggal mereka.
Di sisi lain, prasasti ini juga dijadikan patokan bagi masyarakat setempat untuk mengikuti norma-norma adat, seperti berani dan mampu menegur pemimpin yang dianggap memberlakukan kebijakan salah.
Saat ini, Prasasti Pagaruyung IV disimpan di Kompleks Prasasti Adityawarman di Sumatera Barat.
Referensi: