Riwayat Tulang Belakang, Ada Hari Peringatannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Tulang belakang atau vertebrata memiliki riwayat hari peringatan tersendiri.

Hari Tulang Belakang Sedunia ada di setiap 16 Oktober.

Hari Tulang Belakang Sedunia dalam Bahasa Inggris adalah World Spine Day.

Baca juga: 3 Jenis Kelainan Tulang Belakang pada Manusia

Peluncuran Hari Tulang Belakang Sedunia kali pertama adalah pada 2012.

Pencetus Hari Tulang Belakang Sedunia adalah World Federation of Chiropractic.

Hari Tulang Belakang Sedunia mengkampanyekan kesadaran akan nyeri punggung berikut kelainan maupun masalah di tulang belakang.

Kelainan tulang belakang

Literatur pada laman Kompas.com edisi 29 September 2022 menulis mengenai 3 jenis kelainan tulang belakang yakni lordosis, kifosis, dan skoliosis.

Lordosis adalah kondisi manusia yang memiliki tulang belakang melengkung ke depan berlebihan.

Kifosis adalah posisi saat lengkungan punggung bagian atas lebih menonjol ke belakang.

Skoliosis adalah keadaaan lengkungan tulang belakang menyamping menyerupai huruf S atau C.

Sementara itu, sumber bacaan pada laman kemkes.go.id edisi 31 Juli 2022 memberikan informasi bahwa salah satu kelainan pada tulang belakang diberi nama skoliosis.

Skoliosis paling umum dijumpai di masyarakat ketimbang kelainan tulang belakang semisal lordosis maupun kifosis.

Di Indonesia, menurut catatan termutakhir pada 14 November 2022, salah satu rumah sakit yang memberikan pelayanan pada kelainan di tulang belakang adalah Rumah Sakit Premier Bintaro.

Rumah sakit itu memberikan pelayanan teknologi robotik bagi pasien-pasien dengan kasus-kasus tulang belakang serta ortopedi lainnya.

Kata CEO Rumah Sakit Premier Bintaro dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, pihaknya memiliki robot navigasi bernama Robbin untuk tindakan operasi tulang belakang dan kasus-kasus tulang lainnya.

Dukungan untuk penanganan kelainan tulang belakang pula adalah keberadaan spine center, sport clinic, serta orthopaedic center.

Berada di Tangerang Selatan, Provinsi Banten sejak 12 Oktober 1998, Rumah Sakit Premier Bintaro kini menjadi satu dari enam rumah sakit di provinsi itu untuk Rumah Sakit Penyelenggara Pelayanan Wisata Medis atau Banten Medical Tourism.

Surat penetapan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga sudah menunjuk Rumah Sakit Premier Bintaro sebagai Rumah Sakit Penyelenggara Pelayanan Wisata Medis.