Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Temukan Pasien Cacar Monyet Alami Peradangan Otak dan Sumsum Tulang Belakang

Kompas.com - 14/09/2022, 09:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,CDC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Selasa (13/9/2022) menerbitkan laporan tentang temuan dua pria yang mengalami peradangan otak dan peradangan sumsum tulang belakang setelah dites positif terkena virus monkey pox (cacar monyet).

Orang pertama atau pasien A adalah seorang pria gay berusia 30-an dari Colorado.

Pasien ini mengalami gejala yang dimulai dengan demam menggigil dan malaise, kemudian  berkembang menjadi ruam di wajah, skrotum, dan ekstremitasnya.

Baca juga: WHO Sampaikan Kabar Baik, Penyebaran Cacar Monyet Mulai Melambat di Eropa

Tes usapan lesi menemukan pasien ini positif terkena virus monkey pox.

Dilansir dari Kantor berita AFP, pasien A juga mengalami kelemahan ekstremitas (alat gerak) bawah dan mati rasa, tidak dapat mengosongkan kandung kemih, mengalami ereksi yang persisten dan menyakitkan, serta dirawat di rumah sakit.

Sementara, hasil pencitraan resonansi magnetik (MRI) mengungkap adanya peradangan otak dan sumsum tulang belakang.

Pasien diobati dengan tecovirimat antivirus cacar monyet oral serta obat-obatan lain, dan mulai membaik dalam dua minggu.

Dia terus memiliki kelemahan kaki kiri dan membutuhkan alat bantu berjalan pada satu bulan tindak lanjut.

Orang kedua, pasien B, juga seorang pria gay berusia 30-an dari ibu kota Washington DC.

Baca juga: Kisah Pria Terkena Cacar Monyet, Covid-19, dan HIV secara Bersamaan

Awalnya dia mengalami demam, ruam, dan nyeri otot yang berkembang menjadi inkontinensia usus dan kandung kemih, serta kelemahan progresif dari kedua kaki.

Peradangan otak dan sumsum tulang belakang dikonfirmasi pada MRI dan dia diintubasi di unit perawatan intensif.

Paisen B dirawat dengan tecovirimat intravena, serta obat untuk mengurangi peradangan, dan akhirnya pertukaran plasma darah.

Dia tetap di rumah sakit tetapi bisa berjalan dengan bantuan alat.

Laporan itu mengatakan mekanisme yang mendasari di balik dua kasus itu belum jelas, apakah mungkin invasi langsung virus ke sistem saraf pusat atau respons autoimun yang dipicu oleh infeksi cacar monyet di tempat lain di tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com