Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tembikar, Satu Langkah Sebelum Keramik

Kompas.com - 24/10/2022, 19:30 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tembikar atau gerabah adalah produk peralatan dapur berbahan dasar tanah liat atau lempung.

Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, tembikar atau gerabah menjadi kelaziman.

Pasalnya, nyaris di setiap kelompok peralatan rumah tangga masyarakat Indonesia, tembikar atau gerabah selalu ada.

Sumber tulisan dari The Concise Colombia Encyclopedia edisi 1995 menyebut bahwa keberadaan gerabah ada saat manusia sudah mengenal bercocok tanam.

Baca juga: Tempat Pembuatan Tembikar Romawi Kuno Ditemukan Arkeolog di Mesir

Sementara itu, dalam sebuah teori yang disebut teori keranjang, sebelum masa mesolitikum, manusia memanfaatkan keranjang sebagai wadah penyimpanan.

Tembikarpixabay.com Tembikar

Pembuatan gerabah dianggap sebagai keajaiban teknologi, pada masa itu.

Pasalnya, masyarakat menempatkan wadah tanah liat yang lembek langsung ke perapian.

Alih-alih rusak dimakan api, wadah tanah liat lembek itu justru menjadi keras.

Alhasil, wadah tanah liat yang keras itu justru bisa dimanfaatkan sebagai peralatan hidup.

Tulisan tentang gerabah pada laman gramedia.com, dari Grup Kompas Gramedia (KG) menunjukkan bahwa nama lain gerabah adalah tembikar.

Masyarakat Jawa sampai sekarang tetap menyamakan antara gerabah dan tembikar.

Pembuatan gerabah Desa Klipohdokumentasi Kemenparekraf Pembuatan gerabah Desa Klipoh

Keramik

Penemuan ribuan kaca dan keramik di contract package (CP) 203 Stasiun MRT Kota, Jakarta Barat, Selasa (20/9/2022)RETNO AYUNINGRUM Penemuan ribuan kaca dan keramik di contract package (CP) 203 Stasiun MRT Kota, Jakarta Barat, Selasa (20/9/2022)

Tahun 4000 Sebelum Masehi tercatat sebagai tahun asal-muasal tembikar atau gerabah.

Pada tahun itu, kebudayaan China menampakkan gerabah atau tembikar menjadi perkakas rumah tangga.

Tak cuma itu, tembikar atau gerabah juga menjadi peralatan membangun rumah mulai dari batu bata hingga genteng.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com