Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-Usul Terjadinya Mado-mado atau Marga di Nias

Kompas.com - 06/08/2022, 12:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mado-mado atau marga merupakan leluhur dari orang-orang Nias yang konon berasal dari khayangan.

Adapun awal mula munculnya leluhur orang-orang Nias adalah turunnya delapan keturunan dari Dewa Sirao ke Tana Niha.

Adapun empat keturunan Dewa Sirao ini kemudian menjadi leluhur dari berbagai marga di Nias.

Sementara empat keturunan lainnya yang gagal sampai ke Tana Niha, menjelma menjadi ular.

Munculnya Mado-mado/Marga

Menurut mitologi kepercayaang orang Nias, alam dan seluruh isinya merupakan ciptaan dari Lowalangi.

Lowalangi menciptakan langit yang berlapis sembilan. Setelah selesai, Lowalangi menciptakan pohon kehidupan yang disebut Toraa.

Pohon kehidupan tersebut berbuah dua. Setelah dierami laba-laba emas, menetaslah sepasang dewa di alam semesta.

Dewa tersebut adalah Tuhamoraangi Tuhamoraanaa (laki-laki) dan Burutiraoangi Burutiraoanaa (perempuan).

Adapun keturunan dari sepasang dewa tersebut akan mendiami kesembilan lapisan langit.

Salah satu anak sepasang dewa tersebut adalah Dewa Sirao yang kemudian menjadi raja di langit lapisan pertama.

Lapisan pertama tersebut sangat dekat dengan bumi dan disebut dengan Teteholi Anaa.

Adapun nama lengkap Dewa Sirao adalah Uwuu Zihono atau Sirao Uwu Zato.

Dewa Sirao ini memiliki tiga orang istri. Tiap istri dari Dewa Sirao memiliki tiga orang anak.

Suatu ketika, Sirao yang sudah lanjut usia ingin mengundurkan diri dari pemerintahannya.

Akibatnya, kesembilan putra Dewa Sirao bertengkar untuk memperebutkan singgasana pemerintahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com