Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Kisah 1001 Malam

Kompas.com - 14/06/2022, 09:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Islam pernah menjadi negara super power di dunia pada masa Bani Abasiyyah dan tercatat dalam sejarah.

Salah satu buktinya adalah adanya kisah 1001 Malam, yang di Barat dikenal dengan nama “Arabian night”.

Masa itu terjadi pada waktu Bani Abasiyyah dipimpin Khalifah Harun Ar-Rashid (786-803).

Kisah Seribu Satu Malam atau 1001 Malam adalah sastra epik yang berasal dari Timur Tengah pada Abad Pertengahan.

Kisah 1001 Malam berisi kumpulan kisah yang dibuka dengan kisah seorang ratu dari Wangsa Sasan bernama Syahrazad.

Syahrazad menceritakan rangkaian kisah-kisah yang menarik kepada suaminya, Raja Syahriar, untuk menunda hukuman mati atas dirinya.

Diriwayatkan bahwa Ratu Syahrazad bercerita kepada suaminya selama 1001 malam.

Baca juga: Hikayat Raja-raja Pasai: Isi dan Ringkasan Ceritanya

Kitab 1001 Malam terdiri dari kumpulan kisah dengan tokoh yang berbeda dan alur cerita yang menarik.

Di dalamnya terdapat beberapa genre, seperti legenda, fabel, roman, dan dongeng dengan latar yang berbeda, seperti Bagdad, Basrah, Kairo, Damsyik, Tiongkok, Yunani, India, Afrika Utara, dan Turki.

Kisah pembuka

Kumpulan cerita di kisah 1001 Malam dibuka dengan kisah ratu dari Wangsa Sasan di Persia, Syahrazad, dan suaminya, Syahriar.

Raja Syahriar memiliki trauma karena pernah dikhianati oleh istri sebelumnya.

Sang raja kemudian melampiaskan kekecewaannya dengan menikahi setiap gadis di Persia dan dibunuh setelah malam pertama, agar ia tidak sempat dikhianati.

Baca juga: Kisah Wafatnya Nabi Muhammad pada 8 Juni 632

Gadis di Persia akhirnya habis, hingga tersisa anak gadis sang wazir atau pejabat kepercayaan Raja Syahriar.

Sang wazir pun merelakan putrinya yang bernama Syahrazad untuk dinikahi raja. Syahrazad tahu bahwa ia akan dibunuh setelah malam pertama.

Untuk menunda pembunuhan itu, Syahrazad menceritakan sebuah kisah setiap malamnya kepada Raja Syahriar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com