Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarekat-Tarekat yang Ada di Indonesia

Kompas.com - 11/07/2022, 18:30 WIB
Tri Indriawati

Penulis

KOMPAS.com - Ada berbagai aliran tarekat yang berkembang di Indonesia, seperti Qadiriyyah, Rifa'iyah, Naqsyabandiyah, Akmaliyah, hingga Shiddiqiyyah.

Tarekat atau yang disebut juga thariqah dalam Bahasa Arab, merupakan aliran-aliran dalam tasawuf atau sufisme Islam.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tarekat berarti sebagai jalan menuju kebenaran, cara atau aturan hidup dalam keagamaan, serta persekutuan para penuntut ilmu tasawuf.

Sementara itu, dalam Bahasa Arab, istilah thariqah berasal dari kata thariq yang artinya jalan (petunjuk atau cara), metode (sistem), mazhab (aliran atau haluan), dan tiang tempat berteduh, tongkat, atau payung.

Baca juga: Mengenal Tarekat Shiddiqiyyah: Aliran Tasawuf dari Jombang

Sebuah aliran tarekat biasanya dipimpin oleh seorang guru atau penuntun yang disebut Mursyid.

Sementara itu, pengikut sebuah tarekat disebut murid yang berasal dari kata arada, yakni orang yang ingin mendekat kepada Tuhan.

Hingga kini, ada banyak tarekat yang berkembang di dunia. Adapun beberapa aliran tarekat juga lahir dan berkembangan Indonesia.

 

Masuknya Tarekat ke Indonesia

Sejarah tarekat di Indonesia dimulai bersamaan dengan masuknya ajaran agama Islam ke bumi Nusantara.

Kala itu, sebagian besar ulama yang datang ke Nusantara diyakini telah mengajarkan agama Islam dengan kapasitas mereka sebagai guru-guru sufi.

Adapun tarekat diketahui kali pertama berkembang di Indonesia sekitar pada abad ke-16 Masehi.

Aliran-aliran tarekat yang berkembang di bumi Nusantara kala itu meliputi Tarekat Qadiriyyah, Tarekat Syatariyyah, Tarekat Naqsabandiyyah, Tarekat Khalwatiyah, Tarekat Samaniyah, hingga Tarekat Alawiyah.

Setelah itu, pada abad ke-19 M hingga awal abad ke-20 M, muncul juga beberapa kelompok tarekat lain, seperti Tarekat Tijaniyah dan Idrisiyyah.

Adapun tarekat yang dinilai paling tua dan paling luas penyebarannya di dunia adalah Tarekat Qadiriyyah.

Tarekat Qadiriyyah juga diyakini telah banyak dianut masyarakat muslim di Indonesia sejak awal abad ke-16.

Hal itu dibuktikan dengan keberadaan Hamzah Fansuri, seorang pujangga sufi Indonesia yang merupakan penganut Tarekat Qadiriyyah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com