Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mpu Bharada, Pendeta Sakti yang Membagi Kerajaan Kahuripan

Kompas.com - 07/05/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mpu Bharada atau Arya Bharada adalah pendeta sakti agama Buddha yang menjadi guru spiritual Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan.

Nama Mpu Bharada memang tidak sepopuler Raja Airlangga, tetapi dinilai memiliki peran penting sebagai penasihatnya.

Pasalnya, Mpu Bharada merupakan pendeta yang membagi Kerajaan Kahuripan menjadi dua, yaitu menjadi Kerajaan Panjalu atau Kediri dan Kerajaan Jenggala.

Baca juga: Kerajaan Kahuripan: Sejarah, Raja, Keruntuhan, dan Peninggalan

Kisah Mpu Bharada membagi Kerajaan Kahuripan

Menurut sejarah, Mpu Bharada adalah tokoh yang banyak membantu Raja Airlangga dalam membangun Kerajaan Kahuripan.

Salah satu perannya adalah membuat perencanaan dan membantu Raja Airlangga yang dihadapkan pada sebuah keputusan sulit pada 1042.

Raja Airlangga diketahui memutuskan untuk turun takhta dan menjadi pendeta dengan berguru kepada Mpu Bharada.

Raja Airlangga ingin mewariskan kedudukannya kepada anak pertamanya, Sri Sanggramawijaya Dharmmaprasadottunggadewi. Akan tetapi, sang putri menolak menjadi ratu.

Sanggramawijaya Dharmmaprasadottunggadewi lebih memilih untuk hidup sebagai seorang pertapa yang kelak dikenal sebagai Dewi Kili Suci.

Sanggramawijaya Dharmmaprasadottunggadewi memiliki adik laki-laki bernama Mapanji Garasakan.

Baca juga: Mpu Sindok, Raja yang Memindahkan Mataram Kuno ke Jawa Timur

Namun, persoalan muncul ketika anak laki-laki Dharmawangsa Teguh, yaitu Samarawijaya, menuntut haknya atas Kerajaan Medang.

Agar tidak terjadi perebutan takhta, Airlangga memutuskan membagi Kerajaan Kahuripan menjadi dua kerajaan baru, untuk putranya dan sepupunya.

Kahuripan sendiri memiliki wilayah yang cukup luas, hampir mencakup seluruh daerah Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah.

Jika pembagian tidak dilakukan dengan tepat, tentunya dapat menimbulkan masalah dari pihak yang merasa dirugikan.

Oleh sebab itu, tidak mudah bagi Airlangga untuk membagi kerajaannya menjadi dua kerajaan baru yang nantinya diberi nama Kerajaan Kediri dan Jenggala.

Pada akhirnya, Raja Airlangga mendapat bantuan dari Mpu Bharada dalam proses pembagian Kerajaan Kahuripan.

Baca juga: Kerajaan Kediri: Berdirinya, Puncak Kejayaan, dan Peninggalan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com