Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mpu Bharada, Pendeta Sakti yang Membagi Kerajaan Kahuripan

Kompas.com - 07/05/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Konon, Mpu Bharada membagi Kerajaan Kahuripan menggunakan kesaktiannya.

Mpu Bharada terbang ke udara sembari mengucurkan air dari dalam kendi. Air inilah yang dipercaya menjadi batas kedua kerajaan.

Namun, di tengah proses pembagian, Mpu Bharada mendapat kendala, yakni jubah yang dikenakannya tersangkut di ranting pohon asam.

Mpu Bharada pun marah dan mengutuk pohon asam tersebut menjadi kerdil.

Menurut catatan sejarah, tempat yang ada pohon asamnya tersebut disebut dengan nama Kamal Pandak.

Setelah selesai memberi batasan antara Kerajaan Kediri dan Jenggala, Mpu Bharada mengucapkan kutukan.

Kutukannya berbunyi, "barang siapa berani melanggar batasan tersebut hidupnya akan mengalami kesialan."

Baca juga: Kerajaan Jenggala: Sejarah, Raja-raja, Keruntuhan, dan Peninggalan

Setelah terbagi, Kerajaan Jenggala dan Kediri ternyata tetap berselisih hingga timbul peperangan.

Pada akhirnya, Kerajaan Janggala mengalami kekalahan dari Kerajaan Kediri pada tahun 1130-an.

 

Referensi:

  • Muljana, Slamet. (1979). Nagarakertagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com