Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Jatuhnya Malaka ke Tangan Portugis

Kompas.com - 28/03/2022, 09:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jatuhnya Konstantinopel, yang menjadi pusat perdagangan internasional, ke tangan Turki Ottoman membuat Eropa mengalami krisis.

Salah satu negara Eropa yang terkena dampak paling parah adalah Portugis, yang kemudian menjadi pelopor penjelajahan samudra untuk mencari sumber rempah-rempah yang sangat dibutuhkan di Eropa.

Pada awal abad ke-16, bangsa Portugis di bawah pimpinan Alfonso d'Albuquerque berhasil menaklukkan India.

Tidak berselang lama, Alfonso d'Albuquerque bergerak ke timur dan berhasil menaklukkan Malaka, yang sedang menghadapi krisis kepemimpinan.

Saat itu, Kesultanan Malaka adalah pusat perdagangan dunia di mana para pedagang dari Arab dan China saling bertemu.

Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511 membawa dampak yang sagat besar.

Berikut ini dampak dari penaklukan Portugis di Malaka pada 1511.

Baca juga: Alfonso de Albuquerque, Arsitek Utama Ekspedisi Portugis di Asia

Portugis memonopoli perdagangan di Malaka

Setelah berhasil menaklukkan Malaka, bangsa Portugis segera menerapkan sistem monopoli terhadap perdagangan di sana, terutama rempah-rempah, yang sangat berharga di pasaran Eropa.

Seperti diketahui, Malaka adalah pusat perdagangan dunia di mana para pedagang dari barat dan timur saling bertemu.

Dengan memegang monopoli perdagangan di Malaka, perkembangan ekonomi Portugis pun semakin maju.

Kerajaan Aceh semakin berkembang

Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada 1511 ternyata memberikan keuntungan bagi kemajuan Kerajaan Aceh.

Peristiwa itu mendorong Aceh berkembang menjadi bandar perdagangan yang besar karena para pedagang Muslim mulai memindahkan semua kegiatan perdagangannya dari Malaka ke Aceh.

Baca juga: Perjuangan Rakyat Malaka Menghadapi Portugis

Pasalnya, setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis, para pedagang Islam dari Timur Tengah dilarang berdagang di sana.

Sejak itu, pedagang Islam tidak lagi melakukan perdagangan melalui Malaka, melainkan melalui Pantai Barat Sumatera.

Hal ini kemudian berdampak pada berkembangnya beberapa pelabuhan yang ada di Indonesia, seperti Aceh dan Banten.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com