Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Holosen: Keadaan Alam, Kehidupan, dan Manusia Pendukung

Kompas.com - 05/06/2021, 11:03 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kala Holosen termasuk Zaman Kuarter periode kedua yang berlangsung kira-kira 11.700 tahun lalu hingga sekarang.

Zaman Holosen atau Alluvium adalah periode terakhir dari Zaman Neozoikum yang terjadi setelah kala Pleistosen.

Pada zaman ini, sebagian besar es di kutub telah lenyap dan menyebabkan naiknya air laut.

Salah satu dampaknya bagi Kepulauan Indonesia adalah tergenangnya Paparan Sunda dan Paparan Sahul.

Dengan demikian, daratan-daratan di Indonesia terpecah menjadi bentuk kepulauan seperti sekarang ini.

Selain itu, pada zaman Holosen telah hidup Homo sapiens atau manusia yang cerdas.

Oleh karena itu, kebudayaan sebagai ciptaan manusia mengalami perkembangan dan kemajuan luar biasa.

Baca juga: Peralatan Manusia Purba dan Fungsinya

Keadaan alam Kala Holosen

Keadaan alam pada awal Kala Holosen masih dipengaruhi oleh aktivitas gunung api, gerakan pengangkatan, dan pelipatan.

Kendati demikian, terdapat perubahan-perubahan penting, termasuk salah satunya perubahan iklim.

Berakhirnya masa glasial atau Pleistosen menyebabkan iklim menjadi panas dan sebagian es di kutub mencair.

Salah satu pengaruh fenomena ini terhadap keadaan alam di nusantara adalah terbentuknya Kepulauan Indonesia seperti sekarang ini.

Selain itu, iklim di daerah tropis seperti Indonesia telah menunjukkan persamaan dengan iklim sekarang.

Sementara kehidupan hewan dan tumbuhan tidak banyak berevolusi selama Holosen, hanya saja terjadi pergeseran besar dalam distribusinya.

Hewan besar seperti mammoth, Smilodon, dan Homotherium menghilang pada akhir Pleistosen menjelang Holosen.

Baca juga: Zaman Neozoikum atau Kainozoikum: Pembagian dan Ciri-ciri

Kehidupan manusia

Pada zaman Holosen telah hidup Homo Sapiens atau manusia yang cerdas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com