KOMPAS.com - Dalam upaya mengatur perekonomian suatu negara, pemerintah sering menggunakan instrumen kebijakan fiskal untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Salah satu kebijakan fiskal yang penting untuk dipahami adalah kebijakan fiskal kontraktif.
Kebijakan fiskal kontraktif adalah salah satu instrumen yang digunakan oleh pemerintah dalam upaya mengatur perekonomian suatu negara.
Baca juga: Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Global
Kebijakan fiskal kontraktif adalah pendekatan di mana pemerintah berupaya untuk mengurangi defisit anggaran atau mendorong surplus anggaran dengan mengurangi pengeluaran dan/atau meningkatkan pendapatan.
Ini berbeda dengan kebijakan fiskal ekspansif, di mana pemerintah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pengeluaran atau mengurangi pajak guna merangsang pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan fiskal kontraktif cenderung diterapkan ketika pemerintah menghadapi tekanan inflasi yang tinggi, tingkat utang yang tidak terkendali, atau ketika ekonomi telah melewati fase pertumbuhan yang kuat dan stabil.
Melalui pengetatan fiskal, pemerintah berharap dapat mengendalikan inflasi, menstabilkan mata uang, dan meningkatkan kepercayaan investor.
Baca juga: Menimbang Efektivitas Kebijakan Fiskal dan Moneter
Terdapat beberapa tujuan diberlakukannya kebijakan fiskal kontraktif. Berikut penjelasannya:
Salah satu tujuan utama kebijakan fiskal kontraktif adalah untuk menstabilkan tingkat inflasi. Dengan mengurangi pengeluaran dan/atau meningkatkan pendapatan, pemerintah dapat mengurangi permintaan agregat dan menekan tekanan inflasi.
Kebijakan fiskal kontraktif juga bertujuan untuk mengurangi defisit anggaran atau mencapai surplus anggaran.
Ini dilakukan dengan memperketat belanja publik atau meningkatkan penerimaan pajak, sehingga membantu mengurangi kebergantungan pemerintah pada pinjaman.
Baca juga: Kebijakan Fiskal: Definisi dan Tujuannya
Dengan menunjukkan komitmen untuk mengelola keuangan publik secara bertanggung jawab, kebijakan fiskal kontraktif dapat meningkatkan kepercayaan investor. Ini dapat menyebabkan penurunan tingkat suku bunga, yang pada gilirannya dapat merangsang investasi swasta.
Sebagai contoh konkret, pada tahun 2010, pemerintah Inggris mengimplementasikan kebijakan fiskal kontraktif yang cukup signifikan. Pada saat itu, pemerintah mengumumkan serangkaian langkah penghematan anggaran yang mencakup pemangkasan belanja publik serta kenaikan tarif pajak untuk beberapa golongan.
Salah satu contoh kebijakan kontraktif yang diambil adalah pengurangan subsidi untuk sektor kesehatan dan pendidikan, serta pengurangan anggaran untuk program-program sosial tertentu.
Baca juga: Tujuan, Instrumen, dan Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia
Langkah-langkah tersebut diambil sebagai respons terhadap krisis fiskal yang dihadapi oleh negara tersebut, dengan tujuan untuk mengurangi defisit anggaran dan menjaga stabilitas ekonomi.
Meskipun kontroversial dan menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, kebijakan fiskal kontraktif tersebut diharapkan dapat membantu memulihkan kondisi keuangan negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.