Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Pertentangan Negara-negara Bekas Bagian Yugoslavia

Kompas.com - 31/01/2024, 19:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Pertentangan antara negara-negara bekas bagian Yugoslavia disebabkan oleh …

  1. Perasaan nasionalisme yang mendalam di antara bangsa-bangsa tersebut
  2. Munculnya keinginan berdiri sendiri di antara negara-negara bagian tersebut
  3. Berkembangnya keinginan dan politik invansi untuk menguasai daerah lain
  4. Faktor kesukuan di negara bekas Yugoslavia
  5. Faktor kekuasaan dalam kehidupan politik di negara bekas Yugoslavia

Jawabannya adalah d. faktor kesukuan di negara bekas Yugoslavia. Untuk lebih memahami pertentangan negara-negara bekas bagian Yugoslavia, simaklah penjelasan di bawah ini!

Baca juga: Sejarah Perang Dunia I (1914-1918)

Pada tahun 1990-an, Yugoslavia adalah negara multietnis besar yang terdiri dari enam republik, yaitu:

  • Serbia
  • Kroasia
  • Slovenia
  • Makedonia
  • Montenegro
  • Bosnia dan Herzegovina
  • Vojvodina dan Kosvo sebagai provinsi otonom.

Setelah Perang Dunia, etnis-etnis tersebut bersatu menjadi Yugoslavia. Perbedaan etnis atau suku kerap menimbulkan konflik.

Hal tersebut dapat diredam di bawah kepemimpinan Josip Broz Tito. Namun, kematian Tito memunculkan kembali ketegangan etnis di Yugoslavia.

Baca juga: Ideologi Komunisme: Definisi, Ciri, Sistem Ekonomi, dan Contoh Penerapan

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pada tahun 1991 negara Yugoslavia terpecah belahakibat perang saudara antar kelompok etnis yang berlawanan.

Runtuhnya komunisme dan bangkitnya nasionalisme di Eropa Timur, juga runtuhnya Uni Soviet makin memperburuk ketegangan di Yugoslavia.

Dengan runtuhnya komunis me di Eropa Timur, Yugoslavia tidak lagi mendapat dukungan yang cukup terutama pada bidang ekonomi.

Adapun, kekosongan kekuasaan sepeninggal Tito dimanaatkan oleh Serbia.

Baca juga: Ekonomi Komunis: Pengertian, Sejarah, Ciri, dan Negara Penganutnya

Dilansir dari Office of the Historian, konstitusi Yugoslavia mengatur pelimpahan efektif seluruh kekuasaan nyata dari pemerintah federal ke republic yang terdiri dari delapan perwakilan provinsi dan pemerintah federal dengan sedikit kendali atas kebijakan ekonomi, budaya, dan politik.

Kala itu, pemimpian Serbia adalah Slobodan Milosevic. Milosevic kemudian melakukan berbagai hal yang memperbesar konflik di antara negara-negara bekas Serbia.

Milosevic mengambil alih kekuasaan aparat partai, pers, dan memaniulasi kepemimpinan di Montenegro.

Baca juga: 2 Alasan Indonesia Tidak Cocok Menggunakan Bentuk Negara Serikat atau Federal

Milosevic dinilai telah mendominasi politik, pemerintahan, militer, bahkan ekonomi Serbia.

Hal ini mengobarkan api konflik makin besar, hingga Yugoslavia mendeklarasikan kedaulatannya.

Pecahnya Perang Saudara

Dilansir dari International Criminal Tribunal for the former Yugoslavia, Slovalnia adalah republik pertama yang secara resmi meninggalkan Yugoslavia dengan mendeklarasikan kemerdekaannya pada 25 Juni 1991.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com