KOMPAS.com - Sistem ekonomi merupakan segala aturan atau cara yang menjadi satu kesatuan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.
Beberapa hal yang termasuk dalam sistem ekonomi, yaitu aspek ekonomi, seperti perusahaan, serikat buruh, instansi pemerintah, rumah tangga dan semua bidang yang berhubungan dengan sistem ekonomi.
Sistem ekonomi dapat berfungsi sebagai sarana yang mendorong produksi serta metode pengorganisasian kegiatan individu yang relevan, sehingga membuat distribusi barang dan jasa terlaksana dengan baik.
Ada salah satu sistem ekonomi yang cukup terkenal, yaitu sistem ekonomi komunis.
Dikutip dari buku Perbandingan Sistem Ekonomi (2020) karangan Nihayatul Masykuroh, sistem ekonomi adalah kumpulan aturan atau kebijakan yang saling berkaitan, dalam upaya memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.
Sistem ekonomi merupakan keseluruhan dari berbagai institusi ekonomi yang berlaku di suatu perekonomian. Ditujukan untuk mengatur penggunaan sumber daya ekonomi, guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Sistem Ekonomi Pancasila: Pengertian, Prinsip, dan Ciri-cirinya
Adapun sumber daya ekonomi yang dimaksud, antara lain tenaga kerja, sumber daya alam, dan mesin.
Sistem ekonomi komunis adalah sistem ekonomi di mana pemerintah berperan sebagai pengatur seluruh sumber kegiatan perekonomian. Tiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi. Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.
Semua unit bisnis, mulai dari yang kecil hingga besar dimiliki oleh pemerintah, guna meraih pemerataan ekonomi serta kebersamaan.
Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi.
Namun, kepemilikan pemerintah atas faktor produksi tersebut hanyalah sementara.
Ketika perekonomian masyarakat dianggap sudah matang, pemerintah harus memberi hak atas faktor produksi itu kepada buruh.
Baca juga: Ideologi Komunisme: Definisi, Ciri, Sistem Ekonomi, dan Contoh Penerapan
Dilansir dari jurnal Perspektif Beberapa Ideologi Tentang Ekonomi (Sebuah Kajian Filsafat Ekonomi) (2012) oleh Rabiatul Adawiah, komunisme merupakan tindak lanjut dari bentuk ekstrem sosialisme untuk mengantisipasi persaingan bebas ekonomi antara kelas borjuis (golongan menengah atas) dengan proletar (rakyat luas).
Karl Marx mengemukakan antisipasinya melalui keadilan struktur sosial yang anti-kelas sebagai berikut:
Vladimir Lenin mendirikan pemerintahan komunis Rusia. Beliau memang pengikut Karl Marx yang fanatik dan menerjemahkan komunis sebagai politik praktis perekonomian.