Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2022, 11:20 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Bakteri adalah makhluk hidup yang memiliki sel dan organel penyusunnya. Apakah sel bakteri memiliki ribosom? Bakteri memiliki ribosom. Ribosom bakteri berfungsi sebagai tempat sintesis protein.

Ribosom adalah organel sel yang pening bagi bakteri maupun makhluk hidup lainnya. Dilansir dari Biology LibreTexts, sebuah bakteri diperkirakan memiliki sekitar 15 ribu ribosom dalam tubuhnya.

Karena bakteri merupakan sel prokariotik, maka ribosomnya memiliki ukuran lebih kecil daripada ribosom sel eukariotik.

Untuk lebih mengetahui tentang ribosom pada bakteri, berikut adalah penjelasannya!

Baca juga: Struktur Sel Prokariotik

Struktur ribosom bakteri

Menurut Barbara S. Schuwirth, dkk dalam jurnal Structure of the Bacterial Ribosome at 3.5 A Resolution (2005), ribosom bakteri memiliki ukuran sebesar 21 nanometer dan memiliki inti fungsional RNA yang ditingkatkan oleh protein ribosom dan faktor aksesori.

Ribosom bakteri berada di dalam sitoplasma dan memiliki bentuk bola atau bola yang agak datar.

Dilansir dari Department of Chemistry and Biochemistry The University of Maryland, struktur ribosom bakteri terdiri dari dua sumunit yang dilambangkan dengan 30S (subunit kecil) dan 50S (subunit besar).

Subunit kecil (30S) dan subunit besar (50S) ribosom bakteribiochem.umd.edu Subunit kecil (30S) dan subunit besar (50S) ribosom bakteri

Baca juga: Klasifikasi Bakteri

Fungsi ribosom bakteri

Fungsi ribosom pada sel bakteri adalah translasi RNA dan sintesis atau pembuatan protein.

Translasi RNA

Dilansir dari Brooklyn College, subunit kecil ribosom bakteri (30S) memiliki celah di sepertiga bagian atasnya. Celah tersebut merupakan situs pengikatan mRNA yang dikirim oleh nukleus.

mRNA atau RNA messenger adalah materi genetik bakteri yang bertugas menyampaikan cetak biru protein yang diperlukan oleh nukleus.

mRNA yang terikat pada subunit kecil, kemudian mengalami proses translasi. Di mana informasi urutan basa nukleotida dalam mRNA diterjemahkan oleh ribosom.

Translasi mRNA oleh ribosom bakteri kemudian memberikan informasi bentuk dan fungsi protein yang harus dibuat. Informasi tersebut menjadi cetak biru atau panduan sintesis protein dalam tubuh bakteri.

Baca juga: Sintesis Protein: Proses Transkripsi dan Translasi

Sejalan dengan proses translasi, subunit ribosom besar bakteri (50S) memiliki situs pengikatan tRNA. Di mana, tRNA akan membawa jenis-jenis asam amino yang dibutuhkan sesuai dengan informasi dari mRNA.

Sintesis protein

Fungsi selanjutnya dari ribosom bakteri adalah sintesis atau pembuatan protein. Sintesis protein bakteri didasarkan pada informasi yang dibawa oleh mRNA dari inti sel (nukleus).

Dua subunit ribosom bakteri (30S dan 50S) kemudkan akan bersatu membentuk unit 70S ketika sintesis protein dilakukan.

Asam amino (basa nukleotida) yang dibawa tRNA kemudian akan disusun dalam ribosom sesuai informasi yang dibawa mRNA. Penyusunan asam amino tersebut akan membentuk berbagai jenis protein dengan fungsi yang berbeda untuk kemudian digunakan oleh bakteri.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com