Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tipe Manajer Dilihat dari Sudut Pandang Etika

Kompas.com - 07/11/2023, 02:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu ethos yang memiliki arti akhlak, cara berpikir, kebiasaan atau adat, sikap, perasaan, dan watak.

Terdapat tiga tipe manajer apabila dilihat dari sudut pandang etikanya, sebagai berikut:

Manajer immoral

Manajer immoral adalah seorang manajer yang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri demi keuntungan pribadi atau perusahaannya.

Kekuatan yang menggerakkan manajemen immoral adalah kerakusan atau ketamakan, yaitu berupa prestasi organisasi atau keberhasilan personal.

Manajemen immoral merupakan kutub yang berlawanan dengan manajemen etika.

Contoh manajemen immoral adalah pengusaha yang menggaji karyawannya dengan gaji di bawah upah minimum, perusahaan yang meniru produk-produk dari perusahaan lain, atau perusahaan percetakan yang memperbanyak cetakannya melebihi kesepakatan.

Immoral management juga menjadi tingkatan terendah dari model manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis.

Manajer dengan tipe manajemen immoral biasanya sama sekali tidak memedulikan apa yang dimaksud dengan moralitas, baik dalam internal organisasi maupun dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.

Para pelaku bisnis yang termasuk tipe ini pada umumnya memanfaatkan kelemahan dan kelengahan dalam komunitas untuk kepentingan dan keuntungan pribadi. Bahkan, hukum hanya dipandang sebagai batu sandungan dalam menjalankan bisnisnya.

Baca juga: 5 Fungsi Manajemen Menurut S. P. Siagian

Manajer amoral

Amoral adalah tindakan yang tidak berhubungan dengan konteks moral atau tidak berhubungan dengan kebaikan mapun kejahatan. Amoral yaitu tindakan netral atau nonmoral.

Sama dengan manajemen immoral, tujuan utama manajemen amoral adalah profit. Akan tetapi, tindakan manajemen amoral berbeda dengan manajemen immoral.

Terdapat kata kunci yang membedakan antara manajer immoral dengan manajer amoral yaitu manajer amoral tidak dengan sengaja melanggar hukum atau norma etika.

Manajemen amoral mempunyai kebebasan dalam mengambil keputusan yang berarti mereka tidak mempertimbangkan etika dalam pengambilan keputusan.

Contoh manajemen amoral adalah penggunaan test lie detector bagi calon karyawan.

Tingkatan kedua dalam aplikasi moralitas dalam manajemen adalah manajemen amoral.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com