Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prinsip dan Hukum dalam Berpikir Positif

Kompas.com - 13/09/2023, 16:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

 

KOMPAS.com - Berpikir positif adalah cara pandang seseorang dalam melihat suatu hal dari sisi positif atau mencari hal-hal positif dari peristiwa yang dialami. Sehingga mengarahkan seseorang untuk bertindak dan menghasilkan tindakan yang positif. 

Berikut prinsip dan hukum berpikir positif

Prinsip berpikir positif 

Dilansir dari buku Terapi Berpikir Positif (2012) oleh Ibrahim Elfiky, ada tujuh berpikir positif, yaitu: 

  • Masalah dan kesengsaraan hanya ada dalam persepsi

Kenyataan adalah persepsi diri sendiri. Jika seseorang ingin mengubah kenyataan hidupnya, maka dimulai dari mengubah persepsi. 

Dengan mengubah persepsi maka kenyataan menjadi berubah, yang awalnya negatif menjadi positif. Selain itu, akan memperluas pandang seseorang terhadap suatu masalah. 

  • Masalah akan membawa individu pada kondisi yang lebih buruk atau yang lebih baik

Setiap masalah yang datang kepada seseorang dalam hidup ini membuat mereka keluar dari rasa tenang, damai, dan nyaman. 

Masalah juga memengaruhi pikiran, konsentrasi, kekuatan, dan perasaan sampai mereka dapat melepaskan diri darinya dengan cara-cara tertentu. 

Individu dengan berkepribadian negatif akan kehilangan keseimbangan ketika menghadapi masalah hingga ia berpikir secara negatif dan emosional. Perhatiannya akan difokuskan pada masalah dan dampaknya yang paling buruk. 

Dengan begitu, perasaannya semakin negatif dan mendorongnya berperilaku negatif hingga masalah yang dihadapi semakin rumit. Baginya masalah membuat kondisinya menjadi lebih buruk. 

Orang yang berkepribadian positif akan memusatkan perhatian pada upaya mencari solusi dengan cara-cara yang rasional dan perasaan yang tenang. 

Maka, ia mempelajari masalah yang ada dan memperbaiki sikapnya hingga dapat berperilaku positif. Baginya masalah justru mengantarkannya kepada kondisi yang lebih baik.

Baca juga: 5 Indikator Berpikir Kritis

  • Jangan jadi masalah, pisahkan diri dari masalah

Masalah adalah dampak dari sesuatu yang terjadi, baik positif atau negatif. Masalah hanya salah satu kondisi aktivitas hidup yang harus dihadapi secara wajar dan disikapi dengan tenang hingga seseorang menemukan solusinya. 

Jika dipikirkan lebih jauh maka mereka akan menemukan bahwa sumbernya adalah pikiran. Pikiran menguasai waktu dan energi ketika berpikir. Pikiran mempengaruhi hasil yang dipikirkan dalam kenyataan hidup. 

Karena itu individu harus berhati-hati dalam memilih pikiran. Mereka hendaknya memikirkan sesuatu yang dapat membantunya mencapai harapan. Pikiran yang mereka gunakan dalam konsentrasi pada persoalan melahirkan perasaan, perilaku, dan hasilnya.

  • Belajarlah dari masa lalu, hiduplah pada masa kini, dan rencanakan masa depan

Banyak orang mengeluhkan masa lalu dan masa depan. Keduanya tidak ada saat ini. Masa lalu dan segala peristiwa yang ada di dalamnya telah berlalu sebagai pengalaman. 

Sejatinya apa yang disebut kegagalan tidak ada, yang ada adalah dampak atau akibat. Individu hendaknya menyusun rencana baru dan melakukan dengan baik secara konsisten. Dengan demikian, mereka pasti mendapatkan apa yang diinginkannya.

  • Setiap masalah ada solusi spiritualnya

Segala cobaan hidup di dunia ini adalah anugerah Tuhan untuk menjadikan seseorang semakin dekat dengan-Nya. Dengan demikian, mereka menyadari bahwa selalu ada penyelesaian secara spiritual bagi setiap masalah. Ketika mereka tawakal kepada Allah, masalah sesulit apa pun bisa diatasi.

  • Mengubah pikiran berarti mengubah kenyataan, pikiran baru mengubah kenyataan baru

Jika orang ingin melakukan perubahan positif dalam hidupnya, pertama kali ia harus mengubah pikirannya. Mereka hendaknya mengganti pikiran negatif dengan pikiran positif. 

Sebab, pikiran baru melahirkan kenyataan baru. Karena itu, jika benar-benar ingin menciptakan perubahan positif dalam hidup, hendaknya individu mulai mengubah bagian dalam dirinya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com